Pandemi, Kemendikbud Mengakui Terjadi Learning Loss di Sekolah

Pendidikan057 views

Inionline.id – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melakukan survei kepada sekolah terkait potensi learning loss atau kehilangan kompetensi belajar siswa akibat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Hasilnya terdapat 20 persen sekolah secara nasional menyatakan sebagian siswa tidak memenuhi kompetensi atau mengalami learning loss.

“Ada 20 persen sekolah mengatakan sebagian siswa tidak memenuhi standar kompetensi. 20 persen inilah yang diduga mengalami learning loss yang paling besar hanya 20 persen,” ujar Plt. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan (Kabalitbangbuk) Kemendikbud, Totok Suprayitno dalam Rapat Dengar Pendapat Umum Komisi X DPR yang digelar daring, Kamis, 21 Januari 2021.

Artinya kata dia, 80 persen siswa masih mampu mencapai hasil belajar mereka di tengah pandemi. Namun bukan berarti angka 80 persen itu akan terus bertahan.

Terlebih mengingat PJJ masih akan terus berlangsung. Dia melihat potensi learning loss itu akan tetap ada.  “Tanda-tanda itu mulai tampak, walaupun survei ini baru hasil analisas guru berdasarkan hasil diagnostiknya,” jelas Totok.

Untuk itu dia meminta guru agar terus berinovasi. Memberikan pembelajaran yang kreatif agar mampu diserap siswa.  “Adaptasi oleh guru harus lebih luas,” ungkapnya.

Guru bisa memanfaatkan kurikulum darurat. Guru bisa menciptakan pembelajaran dengan konsep yang merdeka dan menghadirkan pembelajaran yang esensial.

“Dengan variasi mengajar dari kurikulum darurat dengan konsep merdeka belajar tentu tidak menjadi kerangkeng. Tapi menjadi kerangka untuk pembelajaran yang bervariasi,” pungkasnya.