Nadiem Meluncurkan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia Adaptif Merdeka

Pendidikan057 views

Inionline.id – Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Adaptif Merdeka. Peluncuran dilakukan langsung oleh Mendikbud Nadiem Makarim.

“Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, UKBI versi terbaru dengan nama UKBI Adaptif Merdeka secara resmi saya luncurkan,” kata Nadiem dalam peluncuran UKBI Adaptif Merdeka secara virtual, Jumat, 29 Januari 2021.

Nadiem mengatakan, saat ini telah banyak dilakukan berbagai inovasi dalam hal pengembangan, pembinaan, dan peningkatan fungsi bahasa Indonesia. Hal ini diharapkan dapat bermuara pada layanan yang profesional di bidang kebahasaan dan kesastraan dalam konteks pembinaan kepada penutur bahasa Indonesia.

“Pengembangan UKBI Adaptif Merdeka merupakan bentuk keberhasilan pemerintah dalam pemajuan kebahasaan dan kesastraan melalui lompatan dalam hal desain dan sistem layanan uji,” ujarnya.

Nadiem berharap UKBI Adaptif Merdeka ini dapat memberikan dampak positif kepada penutur bahasa Indonesia dari berbagai kalangan. Selain itu, dapat meningkatkan aspirasi dalam memahami dan mempelajari bahasa Indonesia, serta menghasilkan berbagai karya tulis dan digital berbahasa Indonesia.

“Juga melibatkan diri dan berpartisipasi aktif dalam membawa bahasa Indonesia ke kancah internasional,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Endang Aminuddin Aziz mengatakan, tujuan utama pengembangan UKBI Adaptif adalah untuk memotret kemahiran berbahasa penutur bahasa Indonesia lintas performa dengan cepat, tepat, dan efisien. Pemutakhiran UKBI ke dalam bentuk adaptif akan membuka peluang bagi penutur bahasa Indonesia lebih luas untuk mengikuti UKBI.

“Termasuk, kalangan profesional di berbagai bidang dan pembelajar asing yang selama ini kesulitan mengikuti UKBI hanya karena harus mengikuti satu paket uji lengkap yang kurang sesuai dengan estimasi kemahirannya. Hal itu menyebabkan unsur tebak-tebakan menjadi tinggi karena soal-soal tidak dipahami pada level kemahirannya,” papar Aminudin.

Sebelum diluncurkan, setiap soal UKBI telah melalui uji validitas dan uji reliabilitas. Selain itu, melalui usaha intensif dengan melibatkan peserta uji coba sebanyak 2.190 di seluruh Indonesia. Pada 2020, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa telah memutakhirkan sistem UKBI itu sejalan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi hingga menghasilkan sistem uji UKBI Adaptif Merdeka.

Uji coba ini tidak hanya dilakukan terhadap para pelajar, tetapi juga para profesional yang diyakini akan menjadi pengguna UKBI Adaptif pada masa yang akan datang.

“Dengan demikian, kami meyakini betul bahwa butir-butir soal di dalam UKBI Adaptif ini telah memenuhi semua prasyarat sebuah tes yang andal,” terang Aminudin.

Ia menjelaskan, sistem UKBI Adaptif Merdeka memiliki berbagai keunggulan, di antaranya merupakan sistem uji yang menggunakan platform teknologi mutakhir berbasis internet. Kemudian, sejalan dengan perkembangan teori tes berupa multi stage adaptif testing (MSAT).

Selain itu, memiliki tingkat keandalan tinggi dengan analisis butir berdasarkan IRT (item respons theory), dan disajikan dalam bentuk yang ramah pengguna. UKBI Adaptif Merdeka dapat mengukur kemahiran berbahasa penutur bahasa Indonesia dari jenjang terendah hingga jenjang tertinggi.

Hasil UKBI ini direpresentasikan ke dalam skor dan predikat, yaitu terbatas, marginal, semenjana, madya, unggul, sangat unggul, dan istimewa. Hasil uji ini disampaikan kepada peserta uji dalam bentuk sertifikat digital.

Peserta dapat memutuskan secara mandiri untuk meningkatkan kemahiran berbahasanya saat skornya tidak memadai atau bahkan dapat bersemangat untuk mengembangkan diri di bidang kebahasaan setelah mendapati skor kemahirannya tinggi. Hasil ini juga dapat dimanfaatkan lembaga pendidikan sebagai tes standar pembanding terhadap tes hasil belajar.

UKBI merupakan instrumen uji untuk mengukur kemahiran berbahasa Indonesia penutur bahasa Indonesia. Dalam rentang 2016 sampai dengan 2020, UKBI telah diujikan kepada 61.812 penutur bahasa Indonesia, yang terdiri atas pelajar, mahasiswa S1, S2, dan S3, guru, dosen, kalangan profesional, pejabat fungsional, pejabat struktural, serta warga negara asing.