Mencegah Banjir, Pemkot Bekasi Intensifkan Pembersihan Sampah di Saluran Air

Antar Daerah057 views

Bekasi, Inionline.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi wilayah Jawa Barat berpotensi banjir efek dari puncak musim hujan pada Januari-Februari 2021. Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi tak tinggal diam dengan membersihkan sejumlah saluran air guna mencegah banjir.

“Dalam rangka antisipasi curah hujan tinggi BMSDA kota Bekasi intensif melakukan pembersihan saluran untuk mengangkat lumpur dan sampah,” ujar Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas (SDA) Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Bekasi Zainal Abidin Syah ketika dihubungi, Selasa (19/1/2021).

Pembersihan saluran air itu untuk mengoptimalkan fungsi drainase, sehingga dapat menambah kapasitas air yang ditampung pada saluran.

“Hampir 6 tim (melakukan pembersihan saluran air) setiap hari menyebar di seluruh kota Bekasi,” ungkap Zainal.

Pengerukan dilakukan, baik secara manual maupun dengan alat berat. Saat ini, Pemkot Bekasi sedang fokus melakukan normalisasi saluran air di kawasan Bintara.

Pemkot Bekasi berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) terkait penanganan Kali Bekasi. Pasalnya, kewenangan Kali Bekasi, yang menjadi penghubung sungai Cileungsi dan Cikeas, ada di BBWSCC.

Selain itu, Pemkot Bekasi berkoordinasi dengan Komunitas Peduli Sungai Cileungsi dan Cikeas (KP2C) soal peringatan dini bagi warga bantaran kali. Bila debit air di Kali Bekasi, Sungai Cileungsi, dan Sungai Cikeas meningkat, maka KP2C akan memberikan peringatan kepada warga untuk segera evakuasi diri.

“(Pemkot Bekasi) mengimbau warga untuk selalu melaksanakan kerja bakti untuk peduli kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah ke sungai,” tutupnya.

Sebelumnya, BMKG mengungkapkan wilayah Indonesia memasuki puncak musim hujan pada Januari-Februari 2021. Masyarakat di sejumlah wilayah Indonesia diminta waspada terkait bencana banjir.

“Sampai Maret masih ada potensi multi risiko, tapi untuk hidrometeorologi puncaknya pada Januari-Februari,” kata Kepala BMKG Dwikorita dalam keterangan tertulis, Jumat (16/1/2021).

Dwikorita menyebut pihak BMKG sejauh ini sudah mengeluarkan informasi potensi bencana bersamaan dengan prakiraan musim hujan sejak Oktober 2020. Sejak awal Januari 2021, sejumlah daerah bahkan dilaporkan mengalami banjir dan tanah longsor akibat peningkatan curah hujan.

Sementara itu, secara terpisah, Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim Dodo Gunawan mengatakan saat ini Indonesia sudah memasuki puncak musim hujan. Masyarakat diminta mewaspadai peningkatan potensi bencana hidrometeorologi.

“Januari-Februari memasuki puncak musim hujan. Karena itu, perlu ditingkatkan kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi,” ucap Dodo.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Berikut ini 13 provinsi yang berpotensi mengalami banjir menengah pada Dasarian III Januari 2021:
1. Banten
2. Jawa Barat
3. Jawa Tengah
4. DI Yogyakarta
5. Jawa Timur
6. Bali
7. Nusa Tenggara Barat
8. Nusa Tenggara Timur
9. Sulawesi Tengah
10. Sulawesi Selatan
11. Sulawesi Tenggara
12. Maluku
13. Papua