Iran Mendeteksi Kasus Pertama Varian Baru Corona dari Inggris

Internasional057 views

Inionline.id – Otoritas Iran mengonfirmasi bahwa kasus pertama varian baru virus Corona (COVID-19) yang pertama terdeteksi di Inggris. Satu kasus varian baru Corona itu terdeteksi dari warga Iran yang baru tiba dari Inggris.

“Sayangnya, kasus pertama dari COVID-19 yang bermutasi dari Inggris terdeteksi dari salah satu warga kita yang datang dari Inggris,” sebut Menteri Kesehatan Iran, Saeed Namaki, seperti dilansir AFP, Rabu (6/1/2021).

Lebih lanjut, Namaki menyebut satu orang yang dinyatakan positif varian baru Corona itu tengah ‘dirawat di sebuah rumah sakit swasta, dan tes ekstensif kita menunjukkan (virus) itu jenis yang bermutasi’.

Identitas pasien tidak diungkap ke publik, Namaki hanya menyatakan bahwa tidak ada jejak virus Corona yang terdeteksi di antara anggota keluarga dan kerabat pasien tersebut. Sang pasien langsung melakukan karantina setibanya di Iran.

Kemunculan varian baru Corona dari Inggris yang menurut para pakar, lebih mudah menular dari varian asli, telah memicu pembatasan perjalanan dari dan ke Inggris oleh lebih dari 50 negara, termasuk Iran.

Iran sendiri menjadi negara Timur Tengah yang terdampak Corona paling parah. Juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Sima Sadar Lari, menyatakan total 1.255.620 kasus Corona terkonfirmasi di negara ini, dengan 55.748 kematian.

Namun beberapa pejabat tinggi Iran, termasuk Namaki sendiri, mengakui data tersebut jauh lebih rendah dari angka sebenarnya, yang sebagian besar disebabkan oleh protokol tes Corona yang diterapkan di negara itu.

Dalam 24 jam terakhir, Iran melaporkan 98 kematian akibat Corona di wilayahnya. Angka ini merupakan angka kematian harian terendah sejak 18 Juni lalu saat Iran mencatat 87 kematian dalam sehari.

Atau dengan kata lain, Iran mencatat angka kematian harian di bawah 100 untuk pertama kali dalam 6 bulan terakhir.

Iran juga melaporkan 6.113 kasus baru Corona dalam 24 jam terakhir di wilayahnya. Angka ini relatif stabil selama tiga pekan terakhir, mengingat Iran pernah mencatatkan rekor 14.051 kasus baru dalam sehari pada 27 November tahun lalu.