CSIS Menyebut Partisipasi Pilkada di Tengah Pandemi Tinggi Akibat Kontestasi Ketat

Politik157 views

Inionline.id – Angka partisipasi di Pilkada 2020 mencapai 76,09 persen. Padahal, pemilihan kepala daerah digelar di tengah dalam negeri sedang dihajar Pandemi Covid-19.

Peneliti dan pengamat politik Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes menilai tingginya angka partisipasi lantaran kontestasi yang terbilang ketat.

“Saya kira (angka partisipasi di pilkada yang menyentuh 76,09 persen) perlu diapresiasi. Saya kira angka partisipasi tersebut cukup tinggi dibandingkan negara-negara demokrasi lain yang menyelenggarakan pemilu di masa pandemi,” ujar Arya Fernandes di Jakarta, Senin (25/1).

Menurut dia, berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) angka partisipasi pilkada 2020 secara nasional cukup baik di atas prediksi banyak kalangan yang memperkirakan akan berada di bawah 65 persen. Capaian ini karena beberapa faktor seperti sosialisasi terhadap protokol kesehatan di tempat pemungutan suara (TPS) berhasil dilakukan dengan baik.

Sosialisasi ini memicu kepercayaan masyarakat di 270 daerah terhadap penyelenggara pemilu dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Faktor lain, kata dia, terdapat kesadaran bersama untuk menerapkan protokol kesehatan dalam pilkada.

“Faktor terakhir adanya kontestasi yang ketat di sejumlah wilayah yang membuat masyarakat datang ke TPS untuk memilih,” ujarnya.

Menurut Arya, selain partisipasi mencatatkan prestasi terdapat juga sektor lain yang cukup menggembirakan yakni penerapan prosedur dalam pelaksanaan pilkada 2020 yang sangat baik.

“Saya kira dari sisi prosedur dan tahapan sudah cukup baik, meski ada sejumlah catatan terkait transparansi dan akuntabilitas dana kampanye, kualitas data pemilih, netralitas ASN, serta penegakan hukum terhadap politik uang,” tuturnya.

Tingkat partisipasi pemilih dalam pilkada mencapai 76,09 persen juga menuai apresiasi dari sejumlah pihak. Seperti Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Sung Y Kim, dalam kunjungan kehormatannya kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Selasa (12/1/2021) menyampaikan selamat kepada Indonesia atas keberhasilan Pilkada 2020.

“Saya ingin mengucapkan selamat atas suksesnya pemilihan (kepala) daerah yang baru lalu. Sungguh menakjubkan bagi saya kesuksesan tersebut,” ucap Sung Y Kim.

Sebelumnya, Tito mengatakan, angka partisipasi pemilih menjadi salah satu keberhasilan bangsa Indonesia dalam menjalankan demokrasi. Pemilu Amerika Serikat pada November 2020 lalu partisipasinya hanya sebesar 66,9 persen.

“Mereka (Amerika Serikat) menyampaikan selamat kepada Indonesia. Karena selain pilkada ini tertib saat pemungutan suara, kampanye, voters turn out ini luar biasa bagi mereka. Mereka aja belum bisa mencapai itu,” ujar dia.

Menurut Tito, angka 66,9 persen pada pemilu Amerika Serikat itu merupakan partisipasi pemilih tertinggi di pemilu AS selama 120 tahun terakhir. Capaian tertinggi sebelumnya terjadi di pemilu 1900 dengan angka partisipasi pemilih 73,9 persen.

Tito juga membandingkan dengan partisipasi pemilih di pemilu Korea Selatan sebesar 66,2 persen. Dia menyebut angka itu juga merupakan yang tertinggi selama 28 tahun terakhir. Sedangkan Indonesia melalui pilkada di 270 daerah mencapai 76,09 persen, naik 7,03 persen dari gelaran sama pada 2015 dengan jumlah 269 daerah.

“Angka ini saya kira cukup baik karena mendekati target dan melampaui partisipasi pemilih Pilkada 2015,” ucapnya.

Jika dirinci, Tito melanjutkan, tingkat partisipasi pemilih untuk pemilihan gubernur sebesar 69,67 persen. Tingkat partisipasi pemilih tinggi adalah Sulawesi Utara, Bengkulu, dan Kalimantan Utara. Adapun provinsi dengan tingkat partisipasi rendah adalah Kalimantan Tengah (59,98 persen), Sumatera Barat (61 persen) dan Kalimantan Selatan (65 persen).

Untuk tingkat kabupaten, Tito menyebut tingkat partisipasi pemilihnya sebesar 77,52 persen. Sedangkan tingkat partisipasi pemilih untuk pemilihan wali kota sebesar 69,04 persen.

Tito menjelaskan, pilkada 2020 merupakan yang terbesar kedua, setelah Amerika Serikat, dari 96 pemilihan yang digelar berbagai negara di dunia sepanjang 2020. Potensi pemilih di Amerika Serikat sebanyak 200 juta, sedangkan potensi pemilih pilkada 2020 di Indonesia 100 juta orang.

“Dengan tingkat partisipasi 76 persen lebih, artinya hampir 77 juta pemilih hadir pada saat hari pemungutan suara se-Indonesia. Ini adalah election nomor dua terbesar di seluruh dunia,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Dolly Kurnia mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2020 yang dinilai sukses.

“Komisi II DPR RI menyampaikan ucapan terima kasih kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pemerintah khususnya Kementerian Dalam Negeri, KPU RI, Bawaslu RI, DKPP RI, partai politik, pasangan calon, Kepolisian Republik Indonesia,” katanya.