Banjir Merendam Kalimantan Selatan Berhari-hari, Lebih dari 20 Ribu Orang Dievakuasi

Berita357 views

Inionline.id – Dampak banjir yang terjadi di Kalimantan Selatan (Kalsel) meluas. Saat ini ada puluhan ribu warga Kalsel mengungsi karena rumah mereka terdampak banjir.

Banjir berhari-hari ini membuat pemerintah daerah (pemda) di Kalsel pun menaikkan status bencana menjadi tanggap darurat banjir. Setidaknya status tersebut diterapkan di Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Status tanggap darurat ini diterapkan selama sepekan ke depan demi pemenuhan warga yang terdampak banjir.

Di Kabupaten Tanah Laut dilaporkan hampir 22 ribu warga mengungsi ke tempat aman akibat rumah terdampak banjir. Tinggi banjir di Kabupaten tersebut pada Jumat (15/1/2021) siang dilaporkan mencapai 150-200 cm.

Sebanyak 21.990 jiwa dan 6.346 unit rumah di Tanah Laut, Kalsel, terendam banjir (dok BNPB)
Sebanyak 21.990 jiwa terdampak banjir di Kabupaten Tanah Laut mengungsi (dok BNPB)

Dilaporkan ada 21.990 jiwa yang mengungsi akibat banjir. Selain itu, lebih dari 6 ribu rumah terendam banjir.

“Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Laut melaporkan bahwa saat ini tinggi muka air terpantau sekitar 150 cm sampai 200 sentimeter yang merendam 6.346 unit rumah,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Djati, Jumat (15/1/2021).

Data tersebut dihimpun Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB per Jumat (15/1) pukul 11.40 WIB. Saat ini, BPBD Tanah Laut masih melakukan pendataan di 5 titik pengungsian warga.

BPBD Kabupaten Tanah Laut juga menginformasikan akses jalan dari Palaihari ke Banjarmasin terputus akibat banjir. Saat ini tim gabungan bergotong royong dalam melakukan penanganan bencana yang terjadi.

Saat ini warga membutuhkan beberapa kebutuhan mendesak seperti sandang, pangan, terpal, matras, selimut, dan peralatan dasar kebencanaan.

Status Tanggap Darurat Banjir

Sejumlah pemda menaikkan status dari siaga menjadi tanggap darurat banjir. Tercatat, banjir di Kalsel mulai terjadi sejak Selasa (12/1).

“Status Banjarbaru kami nyatakan darurat banjir karena aktivitas seluruh masyarakat terganggu (akibat banjir),” kata Wakil Wali Kota Banjarbaru Darmawan Jaya Setiawan di Banjarbaru, Jumat (15/1).

Pemkot Banjarbaru sudah mengerahkan petugas untuk mengevakuasi warga dari daerah terdampak banjir serta menyiapkan tempat pengungsian dan dapur umum untuk membantu korban banjir. Hingga hari ini tercatat ada 20 kelurahan yang terdampak banjir.

banjir kalselRutan II-B Barabai yang terletak di Kabupaten Hulu Sungai Tengah terdampak banjir (Foto: dok Ditjen Pas)

Status tanggap darurat banjir juga diberlakukan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Bupati Hulu Sungai Tengah Ahmad Chairansyah, yang tempat kediamannya juga kebanjiran, menyatakan bahwa status tanggap darurat banjir diberlakukan dari 14 hingga 21 Januari 2021.

Banjir membuat jalan, permukiman, pusat perdagangan, sekolah, dan daerah perkantoran tergenang di wilayah Hulu Sungai Tengah. Akses telekomunikasi dan pasokan listrik di daerah itu juga terganggu.

Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina memutuskan menaikkan status dari siaga menjadi tanggap darurat banjir. Ada dua alasan status penanganan bencana alam ditingkatkan.

Pertama, debit air yang merendam permukiman warga tidak kunjung surut. Kedua, arahan dari surat pernyataan dari Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor Nomor 360/038/BPBD/2021 tertanggal 14 Januari 2021 tentang peningkatan status siaga darurat menjadi status tanggap darurat.

Pemkot Banjarmasin menyiapkan logistik untuk warga dengan mendirikan posko di lima Kecamatan dan 52 kelurahan yang ada di kota ini. Selanjutnya, menjadikan ruang publik sebagai lokasi penampungan sementara bagi warga yang mengungsi dan mendirikan dapur umum di setiap kecamatan dengan kapasitas 1.500 bungkus per harinya.

Jokowi Perintahkan Bantuan Dikirim

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menelepon Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk meminta laporan terkait perkembangan penanganan banjir. Jokowi memerintahkan jajaran segera mengirimkan bantuan, terutama perahu karet, ke lokasi banjir di Kalsel.

“Ya tadi saya sudah menelepon Gubernur Kalimantan Selatan untuk mendapatkan laporan mengenai banjir yang ada di Kalimantan Selatan dan saya juga telah memerintahkan Kepala BNPB, telah memerintahkan juga Panglima TNI dan Kapolri, untuk secepat-cepatnya mengirim bantuan terutama yang berkaitan dengan perahu karet yang sangat dibutuhkan penanganan bencana banjir di Kalimantan Selatan,” kata Jokowi dalam video di akun YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (15/1).

Sebanyak 21.990 jiwa dan 6.346 unit rumah di Tanah Laut, Kalsel, terendam banjir (dok BNPB)
Sebanyak 6.346 unit rumah di Tanah Laut, Kalsel, terendam banjir (dok BNPB)

Jokowi mengajak masyarakat lebih waspada bencana. Masyarakat juga diminta selalu memperhatikan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). BMKG sebelumnya mengingatkan Kalsel berpotensi mengalami hujan ringan hingga sedang.

Selain banjir di Kalsel, Jokowi juga terus memantau perkembangan penanganan bencana di sejumlah daerah lain. Jokowi menegaskan pemerintah harus terus hadir melindungi warga.

“Saya akan terus memantau perkembangan bencana di Tanah Air, baik yang ada di Sumedang, di Majene, Sulawesi Barat, kemudian banjir yang ada di Kalimantan Selatan. Kita ingin baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat selalu hadir di tengah masyarakat dalam keadaan bencana ini,” ujar Jokowi.

Jokowi memerintahkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Basarnas Marsma TNI Bagus Puruhito bergerak ke Kalsel dan Mamuju, Sulawesi Barat, besok. Keduanya diminta membawa peralatan yang dibutuhkan untuk menangani bencana.

“Presiden sudah memerintahkan kepada Kepala BNPB dan Mensos untuk ke Mamuju, dan besok Panglima TNI dan saya diperintahkan untuk ke Kalsel, ke Mamuju dengan membawa beberapa keperluan yang dibutuhkan,” kata Kepala Basarnas Marsma TNI Bagus Puruhito di JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (15/1).