Peringatan 16 Tahun Tsunami, Gubernur Aceh: Bencana Alam Menjadikan Pengalaman

Antar Daerah357 views

Banda Aceh, Inionline.id – Enam belas tahun berlalu setelah Aceh dilanda tsunami pada 2004. Pemerintah Provinsi Aceh menggelar peringatan dengan tausiah dan zikir secara daring serta luring.

Acara peringatan 16 tahun tsunami dipusatkan di Stadion Harapan Bangsa, Lhoong Raya, Banda Aceh, Sabtu (26/12/2020). Tamu yang hadir di lokasi hanya 300 orang, termasuk 16 anak yatim. Kegiatan diisi dengan tausiah yang disampaikan Ustaz Fauzi Saleh dan zikir dipimpin Ustaz Zamhuri Ramli.

Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengatakan peringatan tsunami Aceh digelar dengan lingkup terbatas karena ancaman penyebaran virus Corona. Nova mengajak semua pihak tidak lengah terhadap bahaya Corona.

“Meskipun berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kondisi keterbatasan seperti ini diharapkan tidak mengurangi kekhidmatan acara kita pada hari ini karena masyarakat pada umumnya juga dapat mengikuti acara ini melalui virtual dan program live streaming dari berbagai media,” kata Nova dalam sambutannya.

Peringatan 16 tahun tsunami mengangkat tema ‘Refleksi Tsunami dan Kekuatan Masyarakat Aceh dalam Menghadapi Pendemi COVID-19’. Nova mengingatkan beberapa poin penting sebagai bahan refleksi antara lain menjadikan peringatan tsunami sebagai momentum untuk membentuk kesadaran dan meningkatkan keimanan.

“Kedua, peringatan ini hendaknya menjadi konsolidasi bagi kita untuk membangun kekuatan masyarakat Aceh dalam menghadapi segala fenomena apakah itu bencana, apakah itu fenomena alam, musibah nonalam, apakah itu wabah, harus kita jadikan pengalaman dan membuat kita merapatkan barisan bergandengan tangan menghadapi semuanya dengan bersama-sama,” jelas Nova.

Nova menjelaskan, untuk menghadapi ancaman bencana, berbagai upaya pengurangan risiko dilakukan. Namun, sebagai muslim, jelas Nova, masyarakat tidak boleh lupa bahwa risiko bencana akan terhindar dengan jalan memperbaiki perilaku, memelihara alam, dan menjaga kedamaian sesama manusia.

“Walaupun bencana itu telah 16 tahun berlalu, dapat dipastikan fenomena alam akan berulang. Saya ulangi, fenomena alam akan berulang. Oleh karenanya, kita harus mengambil hikmah dari semua fenomena, termasuk yang nonalam seperti pandemi COVID-19,” ujar Nova.

“Kita tentu punya kemampuan untuk mencegahnya atau memitigasinya dengan optimisme. Selama 16 tahun pula kita telah dapat membuktikan bahwa masyarakat Aceh, bangsa Indonesia umum yang religius tidak pernah berputus asa, tidak pernah kemudian berpangku tangan dan kita selalu move on, bangkit, secara yang kita bisa dan memulai kehidupan baru dengan sebaik-baiknya,” sambungnya.

Pascatsunami, kata Nova, Aceh terus bangkit. Berbagai kemajuan, sebutnya, telah tampak nyata ke permukaan, di antaranya di bidang infrastruktur, pariwisata, dan lainnya.

“Kita sedang mulai melakukan revolusi industri pariwisata kita dan beberapa sektor lain khususnya yang unggul adalah sektor pertanian dan perkebunan,” bebernya.