Pemerintah Menargetkan Program Sejuta Rumah Bisa Tercapai 950 Ribu Unit

Inionline.id – Program pembangunan sejuta rumah telah tercapai 856.758 unit hingga Desember 2020. Di tengah berbagai kendala akibat Covid-19, pemerintah menargetkan program sejuta rumah bisa tercapai hingga mendekati 950 ribu unit pada akhir tahun 2020 ini.

Di tengah berbagai kendala pandemi Covid-19, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya untuk memperbesar capaian program pembangunan sejuta rumah khususnya bagi kalangan masyarakat berpenghsilan rendah (MBR). Program yang diluncurkan sejak akhir April 2015 lalu ini, hingga pertengahan Desember 2020 telah tercapai sebanyak 856.758 unit di seluruh Indonesia.

Menurut Dirjen Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid, program sejuta rumah terus didorong agar setiap MBR bisa memiliki hunian yang layak terlebih di masa pandemi ini perumahan menjadi hal yang sangat penting untuk memastikan kita semua terhindar dari tertular virus.

“Rumah merupakan kebutuhan pokok yang harus bisa dipenuhi oleh masyarakat karena itu pemerintah memberikan berbagai program bantuan untuk mempermudah MBR mengakses kebutuhan pokoknya ini. Karena itu semua pihak harus terus mendorong dan bersemangat menjalankan program pembangunan sejuta rumah,” katanya.

Capaian 858.758 unit rumah hingga tanggal 15 Desember 2020, disebut Khalawi merupakan hasil kerja keras seluruh pemangku kepentingan di bidang perumahan baik pemerintah pusat, pemerintah darah, kementerian, pengembang, maupun masyarakat. Hal ini menjadi tugas besar pemerintah untuk memastikan setiap orang bisa berhunian di tempat yang layak.

Di sisi lain, kebutuhan akan hunian yang layak menjadi makin penting di saat situasi pandemi Covid-19. Hal tersebut karena hampir sebagian besar aktivitas kita mulai bekerja, bersekolah, beribadah, hingga berbelanja semuanya dilakukan dari rumah. Karena itu dibutuhkan rumah yang layak untuk aktivitas selama masa pandemi ini.

Khalawi juga merinci, capaian program sejuta rumah pada tahun ini terbagi menjadi dua untuk kalangan MBR sebanyak 6611.715 unit dan non MBR 195.043 unit. Artinya, persentase untuk kalangan MBR terus meningkat mencapai 77 persen sementara sisanya 23 persen untuk rumah non MBR.

Lebih terperinci lagi, pencapaian perumahan non MBR dari hasil pembangunan program rumah khusus sebanyak 630 unit, rumah swadaya 187.379 unit, dan dana alokasi khusus (DAK) sebanyak 3.541 unit. Selain itu, pembangunan perumahan yang dilaksanakan oleh kementerian maupun lembaga terkait sebanyak 51.136 unit dan pemerintah daerah sebanyak 33.952 unit.

“Kami  mencatat, hasil pembangunan perumahan yang dilaksanakann kalangan pengembang mencapai angka 376.520 unit. Angka ini terbagi dua yaitu hasil pembangunan perumahan dengan program pembiayaan perumahan sebanyak 85.339 unit dan hasil pembangunan perumahan tanpa program pembiayaan peruumahan sebanyak 291.181 unit,” beber Khalawi.

Selain itu masih ada pembangunan perumahan dari kegiatan corporate social responsibility (CSR) persuahaan sebanyak 3.681 unit. Pembangunan perumahan yang dibangun oleh masyarakat sebanyak 4.904 unit, pembangunan rumah non MBR oleh pengembang sebanyak 148.522 unit, pembangunan rumah non MBR oleh masyarakat sebanyak 46.521 unit. Targetnya hingga akhir tahun ini bisa dicapai angka mendekati 950 ribu unit.