Merapi dan Deretan Gunung Api Lainnya di Indonesia yang Sedang Erupsi

Headline, Nasional157 views

Inionline.id – Memasuki penghujung tahun, sejumlah gunung berapi di penjuru daerah bergejolak. Setidaknya ada empat gunung berapi yang erupsi, termasuk Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Tiga gunung lainnya adalah Gunung Semeru di Jawa Timur, Gunung Sinabung di Sumatera Utara, dan Gunung Ili Lewotolok di Nusa Tenggara Timur. Gunung Semeru berstatus waspada, tiga sisanya berstatus siaga.

Status siaga atau level III pada gunung berapi artinya gunung sudah mengalami letusan kecil yang dapat menimbulkan bencana. Sedangkan status waspada atau level II mengartikan terdapat peningkatan aktivitas seismik dan kejadian vulkanik pada gunung tersebut.

Ada total empat tingkatan status pada gunung berapi. Level pertama adalah normal, dimana gunung aktif namun tidak ada aktivitas yang membahayakan. Level keempat atau awas, artinya gunung akan atau sedang meletus.

Kendati begitu, pada beberapa kasus, gunung bisa saja sudah meletus namun masih berstatus waspada. Seperti erupsi yang terjadi pada Gunung Semeru sekitar pukul 01.23 WIB, Selasa (1/12).

Semeru

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kasbani menjelaskan hampir setiap hari readyviewed Gunung Semeru mengalami erupsi atau letusan kecil. Namun karena aktivitas vulkaniknya tidak intens, gunung itu masih berstatus waspada.

Dini hari kemarin, letusan di Semeru diiringi dengan semburan awan panas dengan jarak luncur 2 hingga 11 kilometer ke arah tenggara dan selatan gunung sampai setidaknya pukul 05.00 WIB.

Kasbani masih memantau kemungkinan kemunculan awan panas susulan maupun potensi bencana lain. Namun ia belum mendapati peningkatan aktivitas vulkanik pada gunung tersebut.

“Gempa vulkanik, kegiatan magma tidak signifikan, seperti biasa. Sekarang pun sama. Jadi sebenarnya ini tidak ada peningkatan aktivitas yang [signifikan]. Status masih tetap waspada,” jelasnya.

Guguran lava pijar teramati dari Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (1/12/2020). Aktivitas Gunung Semeru mengalami peningkatan selama lima hari terakhir, ditandai dengan meluncurnya guguran lava pijar dari Kawah Jonggring Saloko. ANTARA FOTO/Seno/rwa.
Guguran lava pijar teramati dari Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur

Ili Lewotolok

Erupsi juga terjadi Gunung Ili Lewotolok sekitar pukul 07.46 WITA di hari yang sama. Semburan kolom abu yang disebabkan aktivitas ini mencapai 1.500 meter di atas puncak atau 2.923 meter di atas permukaan laut.

Akibatnya, 4.628 orang harus mengungsi di tujuh titik pengungsian. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Raditya Jati mengatakan tidak ada korban jiwa dalam insiden itu.

Hingga kini, pengunjung dan warga setempat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di radius 4 kilometer dari puncak gunung. Status Gunung Ili Lewotolok sendiri berada di level 3 atau siaga.

Sinabung

Awan panas juga didapati di Gunung Sinabung yang kini masih berstatus siaga. Setidaknya tiga kecamatan, yakni Berastagi, Merdeka dan Dolat Rakyat, di Kabupaten Karo terdampak karena awan panas keluar hingga 2 kilometer pada Jumat (30/10).

Semburan awan panas pun beberapa kali terpantau beberapa hari setelahnya, yakni pada Senin (2/11) dan Sabtu (7/11). Masyarakat pun diimbau tidak memasuki zona merah di area gunung.

Seorang anak bermain dengan latar belakang Gunung Merapi di kawasan Kinahrejo, Cangkringan, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu (18/11/2020). Berdasarkan data pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta pada Rabu (18/11) pukul 06.00 WIB - 12.00 WIB Gunung Merapi mengalami 16 kali guguran serta 7 kali gempa vulkanik dangkal. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/aww.
Berdasarkan data pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Gunung Merapi mengalami 16 kali guguran serta 7 kali gempa vulkanik dangkal

Merapi

Sedangkan Gunung Merapi tercatat berstatus siaga, meskipun belum terjadi erupsi. Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan mewaspadai adanya potensi banjir lahar dingin jika gunung tersebut erupsi, yang diperkirakan akan terjadi dalam waktu dekat.

“[Banjir] Lahar hujan memang menjadi sesuatu yang kami perhitungkan tahun ini,” katanya, Jumat (13/11).

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi memperkirakan erupsi Gunung Berapi agar bersifat efusif atau berbentuk lelehan, serupa dengan erupsi yang pernah terjadi 2006 silam.

Pada Senin (23/11), aktivitas gunung itu mengeluarkan setidaknya sembilan kali suara guguran (lemah-keras) dan menyebabkan 33 kali gempa guguran.