Menteri Baru Jokowi Dianggap Mampu Memimpin di Tengah Kondisi Krisis

Headline, Nasional157 views

Inionline.id – Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan menilai, keputusan Presiden Joko Widodo merombak struktur kabinetnya sudah tepat. Orang-orang baru yang dipilih Jokowi saat ini dianggap kuat dalam kemampuan memimpin dalam kondisi krisis.

“Ini momentum yang menurut saya tepat,” ucap Djayadi dalam diskusi virtual, Minggu (27/12).

Seperti Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, yang menggantikan Terawan Agus Putranto. Menurut Djayadi, latar belakang Budi sebagai ekonom dan pebisnis dianggap mampu memiliki kemampuan memimpin di situasi krisis.

Meski tidak memiliki korelasi dengan jabatannya sebagai Menteri Kesehatan, namun Djayadi menilai kemampuan Budi di kondisi krisis dapat mempercepat penanganan pandemi Covid-19, sekaligus pemulihan ekonomi.

“Soal peran yang harus diambil oleh Kementerian Kesehatan untuk menangani pandemi itu memerlukan peran yang sangat kuat, peran memimpin dari Kementerian Kesehatan, terutama untuk tugas-tugas keberhasilan vaksinasi,” jelasnya.

Djayadi mengatakan, tanpa kemampuan memadai mengatasi situasi krisis, kepercayaan publik terhadap pemerintah dalam menanggulangi pandemi akan terus menyusut. Kondisi itu, imbuhnya, juga berdampak terhadap percepatan pemulihan ekonomi.

“Maka dipilihlah orang yang seperti Budi Sadikin yang dianggap memiliki kemampuan manajerial dan skill yang memadai,” tuturnya.

Bagaimana Risma dan Sandiaga?

Selain Budi, sosok Tri Rismaharini yang mengisi jabatan Menteri Sosial menggantikan Juliari Peter Batubara dinilai Djayadi sebagai langkah tepat Jokowi di tengah citra buruk PDIP akibat ulah Juliari yang tersandung kasus korupsi pengadaan Bantuan Sosial (Bansos).

Djayadi mengatakan, posisi Risma, dianggap tokoh populer untuk mendatangkan citra baik. Selain kapasitasnya yang dianggap juga baik. Pun halnya dengan Sandiaga Uno yang menjabat Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif menggantikan Wisnhutama.

Sandiaga sebagai politikus Gerindra itu dianggap tokoh populer dengan citra positif dan mampu menutup citra buruk Gerindra akibat Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo tersandung korupsi.

“Yang ketiga adalah persepsi dan dukungan publik. Ada nama Risma ada nama Sandiaga Uno itu dari segi publik mereka orang yang populer kemungkinan akan mendapat dukungan dan persepsi positif publik dan itu penting bagi kabinet secara umum,” tandasnya.