Komnas HAM Mendalami Hasil Cek Mobil Laskar FPI di Polda Metro

Inionline.id – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyatakan belum dapat memberikan kesimpulan terkait hasil pemeriksaan fisik tiga mobil yang terlibat dalam insiden bentrokan antara polisi dengan laskar FPI di jalan tol Jakarta-Cikampek beberapa waktu lalu.

Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara menuturkan bahwa pihaknya masih memerlukan pendalaman dan analisis terkait keterangan polisi dengan hasil pengecekan tersebut.

“Kami belum bisa menyimpulkan apakah keterangan yang disampaikan teman-teman kepolisian di Komnas HAM dengan sekarang ini identik atau tidak karena butuh analisa lebih dalam lagi,” kata Beka kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (21/12).

Tim penyelidik Komnas HAM mendatangi Polda Metro Jaya untuk mengecek kondisi fisik mobil-mobil yang ringsek akibat bentrokan tersebut di tol Jakarta-Cikampek.

Pengecekan dilakukan di garasi Subdit Ranmor Polda Metro Jaya. Total, ada tiga mobil yang diperiksa oleh tim Komnas HAM, yakni satu mobil dari pihak FPI dan dua mobil dari pihak kepolisian.

Mobil jenis Chevrolet warna hitam milik pihak FPI terlihat mengalami kerusakan yang parah. Misalnya, ada bekas dua tembakan di kaca, hingga roda belakang kiri hanya menyisakan velg tanpa ban.

“Memang ada beberapa hal yang harus ditindaklanjuti terkait dengan hasil uji balistiknya seperti apa, terus siapa saja yang menembak jadi harus membutuhkan pendalaman,” kata Beka.

“Termasuk juga cek darah dari anggota FPI itu siapa saja yang ada di sudut situ sudut sini juga butuh pendalaman lagi,” tambahnya lagi.

Bentrokan antara polisi dengan Laskar FPI di jalan tol Cikampek Km 50 terjadi pada Senin (7/12) dini hari. Dalam insiden tersebut, readyviewed enam anggota laskar FPI tewas ditembak aparat kepolisian.

Dua di antaranya meninggal saat di tempat kejadian, sementara empat lainnya ditembak dalam mobil polisi karena diduga melawan dan mencoba merebut senjata petugas.

Komnas HAM pun membuka penyelidikan terkait insiden bentrokan tersebut. Pasalnya, kasus tersebut hingga saat ini belum menemui titik terang. Polisi dan pihak FPI saling mengklaim kronologis kejadian masing-masing.