Karena Asap, Puluhan Ibu Rumah Tangga di Gunung Sindur Kembali Ontrog Perusahaan Bata Hebel

Antar Daerah957 views

GUNUNG SINDUR, Inionline.id – Puluhan Ibu Rumah Tangga (IRT) merupakan warga Desa Curug Kecamatan Gunung Sindur, kembali bereaksi karena kepulan asap yang diduga berasal perusahaan bata ringan yang berdekatan dengan permukiman warga.

Warga yang didominasi kaum hawa itu melakukan aksi spontan di gerbang PT Acon tepatnya di Jalan raya Desa Curug Kecamatan Gunung Sindur Kabupaten Bogor, karena merasa resah, Selasa siang. Dalam aksinya warga menutup pintu gerbang perusahaan tersebut.

Menurut warga kepulan asap berdebu yang berasal dari perusahaan bata hebel PT Acon Indonesia dikeluhkan warga karena menimbulkan bau menyengat hingga sesak nafas dan pusing-pusing pada kepala.

“Kepulan asap itu ada lagi, tadi asapnya keluar dari PT Acon, melalui pepohonan bambung yang ada didalam perusahaan. Asap baunya menyengat, membuat kepala pusing saat menghirupnya,” keluh Rohmah (37) warga Desa Curug saat di PT Acon Indonesia, Selasa (29/12).

Rohmah mengatakan, asap yang berasal dari perusahaan bata hebel itu, sangat mengganggu pernafasan, membuat pusing dan bau serta bising dari PT Acon Indonesia.

Bahkan kata dia, jalur mediasi dengan pihak perusahaan yang difasilitasi oleh pemerintah desa dan Kecamatan, kepolisian, serta DPRD, namun tidak ada solusinya.

“Kami warga kepengan PT Acon ini di tutup karena sudah sangat mengganggu, tidak seharusnya perusahaan ini berada di permukiman warga. Seharusnya perusahaan ini berada di kawasan industri, bukan berdekatan dengan rumah warga,” cetusnya.

Menanggapi hal tersebut HRD PT Acon Indonesia Andi membenarkan kejadian kepulan asap berasal dari perusahaan ini. Namun kata dia, kejadian itu disebabkan adanya keretakan pada sambungan cor-coran sehingga uap airnya keluar.

“Ketika kita mengetahui kita langsung menutupnya, dan sekarang sudah tidak ada lagikan. Asap itu ada hanya itu saja, sekarang sudah berberapa jam bahkan sudah lama tidak ada, “katanya.

Andi juga mengutarakan, kepulan asap yang dikeluhkan warga tidak berbahaya karena tahapan uji laboratorium sudah dilakukan dari pihak swasta, Pemda, Dinas Lingkungan Hidup dan Kementrian Lingkungan Hidup dan hasilnya sudah keluar.

Menurutnya, pengecekan itu dilakukan bukan hanya dari pabrik saja, tapi juga dari wilayah titik RW 09, RW 04 dan RW 03, kami pihak perusahaan sudah berupaya untuk menjelaskan kejadiannya seperti ini.

“Asap itu tidak berbahaya, kalau berbahaya kita sudah di tutup lah, setiap ada keluhan dari warga kami selalu melakukan uji labnya dan hasilnya tidak berbahaya. Bahkan uji lab dari tujuh hari yang lalu hasilnya sama,” pungkasnya. (Mul)