Hasbunallah Rahmad Minta Pemuda Menjadi Pioner Penerapan Perilaku Sesuai 4 Pilar Kebangsaan

Politik057 views

Inionline.id – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Daerah Pemilihan Jabar 8 (Kota Bekasi dan Kota Depok ) Hasbullah Rahmad gelar Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, bertempat di Kantor Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo, Senin (30/11/20).

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi PAN, H.M Hasbullah Rahmad meminta agar pemuda sebagai calon pemimpin, khususnya anggota Karang Taruna (Katar) menjadi pioner untuk penerapan prilaku dan budi pekerti sesuai Undang-undang Dasar (UUD) 1945, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Jika hal tersebut dilakukan dalam pergaulan sehari-hari, Insha Allah rasa nasionalisme, kegotongroyongan, saling menghormati, menghargai dan kerjasama antara mereka akan terjalin,” kata Hasbullah usai
sosialisasi.

Sebab, sambung Bang Has –sapaannya-, Indonesia menjadi negara yang harus dan mau tidak mau, serta kodratnya NKRI ini memiliki keanekaragaman suku, budaya dan bahasa. Sehingga, harus saling menghormati dan menghargai.

Kemudian, kata Bang Has yang menjabat Ketua Badan Kehormatan DPRD Jabar ini, membantu pemerintah untuk menjaga kondusitifas dan keamanan di lingkungan.

“Yang ketiga, bagaimana kita juga bisa menjadikan sosialisasi empat pilar ini motivasi mereka untuk menambah wawasan kebangsaan dan kebhinekaan agar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” papar Bang Has.

Sehingga, Bang Has yang juga Ketua Harian DPW PAN Jabar ini mengungkapkan, ketika sudah saling menghargai dan satu sama lain saling menghormati, pasti akan lebih indah dalam tatanan kehidupan sehari-hari.

“Saya menyampaikan ke pemuda, khususnya Katar karena mereka calon-calon pemimpin masa depan. Bagaimana sebagai calon pemimpin mereka sudah memiliki sikap negarawan, tidak anti kritik, bergotong royong dan respon terhadap lingkungan dia mau. Itu lah kenapa saya menyasar ke milenial,” ungkapnya.

Ia pun berharap agar apa yang disampaikan dalam Sosialisasi Empat Pilar ini, para peserta dapat menyampaikan kembali dan memberikan wawasan yang telah didapat.

“Jadi, ada ketuk tular, tidak hanya peserta saja yang paham dan menerapkannya, tetapi dari keluarganya, tetangga dan warga di sekitar lingkungan mereka,” pungkasnya.