BPOM Pastikan Pemeriksaan Vaksin Covid-19 Sinovac Mengikuti Standar WHO dan FDA

Kesehatan157 views

Inionline.id – 1,2 Juta dosis vaksin Covid-19 single dose produksi Sinovac telah tiba di Indonesia pada 6 Desember lalu. Vaksin Covid-19 tersebut telah diterima Bio Farma untuk proses pengujian. Saat ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) tengah menunggu hasil uji klinis fase 3 vaksin Covid-19 yang sedang dilakukan oleh Bio Farma.

“Sekarang dalam proses untuk observasi pengamatan. Hasilnya akan dilihat dari aspek keamanannya dan terutama aspek khasiatnya atau efektivitasnya,” ujar Kepala Badan POM, Penny K. Lukito, dalam keterangan pers bersama dr. Reisa Broto Asmoro, juru bicara pemerintah terkait COVID-19 dalam acara diselenggarakan oleh Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) di Media Center KPCPEN, ditulis Kamis (17/12).

“Biasanya pemantauan ini dilakukan dalam dalam periode biasanya satu bulan, tiga bulan, enam bulan. Salah satu syarat pemberian Emergency Use Authorization adalah efikasi di angka 50 persen,” ujar Penny.

Menurut Penny, dalam proses pemantauan ini, Badan POM mengikuti standar regulasi yang sudah menjadi komitmen bersama secara internasional dari Badan Kesehatan Internasional (WHO). Selain itu, juga berdasarkan FDA (Food and Drug Administration) atau regulator di negara lain juga memiliki reputasi baik untuk melakukan evaluasi seperti di Indonesia.

“Itulah kenapa Badan POM melakukan inspeksi ke China bersama tim dari MUI untuk audit halal bersama dengan Bio Farma dan Kementerian Kesehatan,” ungkapnya.

Pemerintah dikatakan Penny berkomitmen akan memberikan vaksin Covid-19 yang bermutu, berkhasiat, dan aman. “Badan POM hanya akan memberikan EUA apabila memang data yang dikaitkan dengan mutu, keamanan, dan khasiat sudah cukup lengkap. Kami akan menganalisanya dengan para ekspert dan dokter-dokter ahli,” tuturnya.

Walau vaksin Covid-19 akan tersedia secara bertahap di Indonesia, hal yang perlu diingat adalah tetap patuh dan disiplin dalam menjalankan 3M. Lewat disiplin protokol kesehatan ini, pencegahan dapat dilakukan secara optimal.