Bogor Menjadi Tuan Rumah Kongres JKPI Tahun 2021, Ini Kata Bima Arya

Berita057 views

Inionline.id – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) ke-VIII tahun 2020 memutuskan Kota Bogor sebagai tuan rumah Kongres JKPI ke-V tahun 2021. Rapat tersebut juga menyepakati Pra Kongres JKPI ke-V tahun 2021 akan digelar di Kota Banda Aceh dan Kota Palembang ditunjuk sebagai tuan rumah Rakernas JKPI ke-IX tahun 2022.

Merespons hal ini, Wali Kota Bogor, Bima Arya mengatakan sengaja datang ke Siak, Riau untuk belajar atas penyelenggaraan Rakernas JKPI 2020. Pihaknya juga akan mempelajari semua rekomendasi dari hasil Rakernas sebelumnya dan akan menindaklanjutinya saat Pra Kongres.

“Mudah-mudahan Kota Bogor bisa melanjutkan kesuksesan ini tahun depan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (21/12/2020).

Saat menghadiri Rakernas JKPI ke-VIII di Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Senin (21/12), Bima menjelaskan pelaksanaan Kongres di Kota Bogor rencananya akan dihadiri Presiden RI Joko Widodo. Kongres tersebut juga akan digelar bertepatan dengan Hari Jadi Bogor ke-539 pada Juni mendatang.

“Tentunya kehadiran Presiden Jokowi sangat kita harapkan,” katanya.

Pada kesempatan tersebut, ia mengapresiasi keindahan Kota Istana dan komitmen pemerintah daerah dalam menjaga aset pusaka warisan leluhur.

“Kami kagum dengan keindahan alam dan aset pusaka di Siak yang betul-betul dijaga dengan baik. Komitmen dari Pak Bupati terhadap kota warisan pusakanya sangat luar biasa,” jelasnya.

Sementara itu, Bupati Siak Alfedri menyampaikan pada Kongres JKPI Ke-V pada bulan Juni 2021, JKPI akan memberikan penghargaan kepada Presiden Jokowi sebagai deklarator jaringan kota pusaka.

“Rencananya tahun depan kami akan memberikan penghargaan kepada Bapak Presiden selaku inisiator dan Ketua Pertama JKPI ini saat menjabat Wali Kota Solo,” kata Alfedri.

Ia menambahkan hasil rakornas tahun ini telah menyepakati dan merekomendasikan cara meningkatkan peran JKPI dalam memfasilitasi anggota JKPI. Adapun saat ini jumlah anggota mencapai 70 kota/kabupaten. Nantinya para anggota diharap dapat berperan dalam pelestarian, perlindungan dan kemajuan kota pusaka, baik pusaka alam maupun budaya.

“Misalnya seperti Sawahlunto ditetapkan World Heritage sebagai kawasan pertambangan dan kereta api, Ambon sebagai Kota Musik dan ada Kebun Raya di Bogor,” pungkasnya.