Beberapa Hal Yang Membuat KPR Kerap Ditolak

Headline057 views

Inionline.id – Saat memutuskan untuk mengajukan pinjaman pembiayaan perumahan ke bank, kita harus pastikan berbagai persyaratan bisa dipenuhi sehingga pengajuan kredit tidak ditolak. Bank merupakan institusi keuangan yang akan menerapkan berbagai aturan dengan ketat sebelum memutuskan menyetujui pinjaman kita.

Membeli rumah kerap disebut rezeki hingga “jodoh” dan setiap orang memiliki kisah yang menarik terkait kisah membeli rumahnya. Tingginya harga rumah juga membuat mayoritas orang membelinya dengan pinjaman bank hingga menguras seluruh tabungan dan uang simpanan.

Dengan effort yang begitu besar, membeli rumah tetap harus diutamakan karena merupakan kebutuhan pokok. Di sisi lain, berbagai kesulitan maupun kendala keuangan nantinya akan terbayar karena harga rumah dipastikan akan terus naik sehingga pengorbanan yang kita keluarkan akan terganti dengan peningkatan harganya.

Namun begitu, ada banyak persyaratan untuk bisa mendapatkan pembiayaan bank untuk membeli rumah dan tidak jarang orang yang telah mengajukan kredit harus ditolak dan impian memiliki rumah pun kandas. Ada beberapa hal yang bisa membuat seseorang tertolak pengajuan kredit perumahannya (KPR).

Menurut Dewi Damajanti Widjaja (Maya), Head Mortgage PermataBank, ada beberapa hal yang harus diperhatikan supaya pengajuan kredit kita tidak sampai ditolak bank. Dengan kata lain, ada beberapa hal yang biasanya membuat pengajuan kredit perumahan ditolak mulai status produk yang ingin kita beli, kelengkapan dokumen, maupun riwayat sejarah kredit kita.

“Kalau kita akan mengajukan kredit pembelian rumah, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan supaya pengajuan kita disetujui bank. Faktor seperti produk rumah yang akan dibeli, status atau rekam jejak pengembang, hingga kondisi keuangan anda sendiri yang akan menyebabkan kredit kita diterima atau ditolak bank,” ujarnya.

Maya merinci beberapa hal yang bisa membuat pengajuan kredit pembiayaan perumahan kita ditolak bank. Pertama terkait status rumah, harus dipastikan rumah yang akan kita beli statusnya clear and clean. Kalaupun rumah yang akan dibeli statusnya rumah seken, pastikan tidak ada surat kepemilikan ganda.

Hal lainnya lagi untuk rumah seken, persetujuan antara para ahli waris pemilik rumah yang akan dijual kerap menimbulkan perdebatan. Jika hal ini terjadi, dipastikan akan sulit bagi bank untuk memberikan pembiayaan karena tidak tahu siapa yang berhak mewakili keluarga atas rumah tersebut. Jangan membeli rumah yang bersengketa kalau ingin mendapatkan pembiayaan bank.

Faktor lainnya yaitu kelengkapan dokumen pengajuan. Bank akan berpegang pada surat-surat yang berkekuatan hukum karena itu jika seluruh dokumen yang akan diminta kelengkapannya, bila tidak dilengkapi sangat besar kemungkinan KPR ditolak.

Beberapa dokumen tersebut yaitu surat kepemilikan sertifikat hak milik (SHM), sertifikat hak guna bangunan (SHGB), atau sertifikat hak pakai (SHP), Akta jual-beli, sertifikat IMB, surat PBB, dan bukti pembayaran tagihan (PDAM, listrik, telepon). Berkas yang lengkap akan mempercepat proses jual-beli dan mengurangi risiko bank menolak.

Hal lainnya lagi status pengembang karena banyak bank yang bekerja sama dengan kalangan pengembang. Saat mengajukann KPR, pengembang yang telah bekerja sama dengan bank akan mempercepat proses pengajuan kredit. Karena itu untuk mengurangi risiko kredit ditolak, pilih pengembang yang telah bekerja sama dengan bank.

Kualitas kredit yang buruk juga menjadi salah satu alasan utama bank menolak pengajuan kredit. Bank akan mengecek kualitas kredit calon nasabahnya yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Salah satu syarat utama status kredit yang baik adalah ketepatan pembayaran berbagai angsuran.

“Ciri KPR ditolak yang terakhir adalah kemampuan kita membayar angsuran KPR, bank akan melihat nasabahnya mampu untuk membayar, melihat jumlah tabungan sebagai cadangan pembayaran, dan lainnya. Kondisi keuangan yang kurang bagus akan membuat pengajuan kredit kita ditolak. Selain itu membeli rumah merupakan investasi yang melibatkan strategi dan manajemen keuangan jangka panjang, pastikan kita memiliki kondisi keuangan yang baik kalau ingin pengajuan berjalan mulus,” beber Maya.