Akhir Tahun, Forkamsi Dorong Potensi Wilayah Untuk Berkontribusi Di Tengah Pandemi

Inionline.id, Bogor — Puluhan mahasiswa yang menamakan dirinya Forkamsi (Forum Keluarga Mahasiswa Sriwijaya) menggelar diskusi publik di Auditorium Padepokan Welas Asih, Parung, Bogor, Jawa Barat.

Bertajuk “Membangun Sinergi Mahasiswa Sumbagsel Dan Kontribusinya Terhadap Kemajuan Daerah Di Tengah Pandemi Covid-19” acara tersebut di dedikasikan untuk menggali potensi, sumbangsih, semangat juang serta kerjasama warga Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) untuk turut serta memberikan masukan ataupun saran untuk menggali potensi ekonomi dalam negeri.

Diskusi tersebut turut di hadiri oleh tokoh masyarakat Sumbagsel yakni Ir. Haidar Alwi, Pendiri KAMSRI Mohamad Syarman Tjik.NG, Tokoh Muda Sumbagsel, Rusdi A Hanafiah, Kepala Bidang Kerjasama Antar Lembaga Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Pusat, Junaidi Rusli SE.MM, dan juga parktisi hukum Fajri Safi’i SH.MH.

Dari pamaparannya, Ir. Haidar Alwi mengatakatan, wilayah Sumbagsel segala potensi ekonomi itu ada, selain menjadi penyuplai pangan, juga merupakan lumbung energy terbesar nomor dua (2) setelah Kalimantan Timur.

“Sumbagsel merupakan penyuplai energi terbesar untuk negara ini, potensi energi bisa menjadi basis ekonomi selain menjadi lumbung pangan nasional. Oleh karena itu, warga Sumbangsel harus memunculkan sosok untuk menjadi pemimpin di tahun 2024,” singgungnya

Selain itu, ia juga berharap melalui forum keluarga mahasiswa Sriwijaya (Forkamsi) dapat memberikan masukan dan solusi terhadap permasalahan yang tengah melanda bangsa Indonesia.

“Saya perkirakan, tingginya angka penderita covid-19 ini akan terus meningkat saja. Bahkan bisa mencapai 10 kali lipat. Oleh sebab itu, saya berharap pada forum ini dapat memberikan sumbangsih kepada pemerintah terhadap angka penularan covid, dan juga solusi kebangkitan ekonomi bangsa,” paparnya (31/12/2020)

Lebih lanjut, Praktisi Hukum Fajri Safi’i SH. MH menyinggung, mahasiswa memiliki asset yang mahal yakni idealisme.

“Mahasiswa ini memiliki asset dan marwah selalu memegang teguh idealisme. Idealisme itu sesuatu yang amat berharga ketimbang harta dan benda. Dan mempertahankan organisasi itu lebih sulit daripada membuatnya,” tegasnya

Ia juga menambahkan, organisasi kemahasiswaan jangan sampai di buat sebagai alat untuk mencari uang dan juga jangan di bawa ke ranah politik praktis.

“Banyak oknum mahasiswa yang membawa organisasi menjadi tidak baik. Dengan modal proposal dan tujuannya hanya sebatas uang. Saya tidak ingin, organisasi yang membawa wilayah Sumbagsel ini memberikan citra buruk kewilayahan. Buatlah konsep, dan bergeraklah sesuai harapan bersama,” tambah Fajri

Sementara itu, Junaidi Rusli SE.MM, ketua bidang kerjasama antar lembaga SMSI Pusat, menyerukan mahasiswa harus menjadi pilar terdepan masyarakat. Ia juga berharap mahasiswa harus terus bergerak dan menjalankan fungsinya sebagai aktivis.

“Permasalahan covid-19 ini saya melihat dari aspek apa yang sudah di lakukan oleh pemerintah. Silahkan berkontribusi sebagai aktivis, suarakan melalui surat ataupun aksi terkait penanganan covid 19 di Indonesia, sejauh ini apakah sudah berhasil yang telah di lakukan oleh pemerintah?” tandasnya.

 

penulis : Adit