Status Gunung Lewotolo di NTT Naik Menjadi Siaga, BPBD Evakuasi 2.782 Orang

Antar Daerah257 views

Inionline.id – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikan status aktivitas vulkanik Gunung Ili Lewotolo (Lewotolok) dari level II atau ‘Waspada’ menjadi level III atau ‘Siaga’. Imbas kenaikan status ini, 2.782 warga di sekitar gunung pun dievakuasi.

“Iya benar, pihak Vulkanologi sudah menaikan status gunung ini dari semula waspada menjadi siaga sejak pukul 13.00 wita siang tadi karena erupsi gunungnya sampai mengeluarkan batu-batu atau lava pijar,” kata Kepala Pelaksana BPBD Lembata Kanis Making, Senin (30/11/2020).

PVMBG merekomendasikan beberapa hal terkait naiknya status gunung jadi siaga, antara lain, masyarakat di sekitar gunung maupun pengunjung, pendaki atau wisatawan tidak melakukan aktivitas di dalam radius empat km dari kawah puncak. Penggunaan masker maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit dari abu vulkanik.

PVMBG juga mengingatkan abu vulkanik saat ini jatuh di beberapa sektor di sekeliling Gunung Ili Lewotolok. Oleh karena itu, masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di gunung ini untuk mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar, terutama di musim hujan.

Tak hanya itu, Kanis Making mengatakan ribuan wargasaat ini sudah dievakuasi dari bawah kaki gunung Ili Leowotolok di Lembata, NTT sejak Minggu (29/11) pagi sekitar pukul 09.00 Wita. Total sebanyak 2.782 orang sudah dievakuasi dari 9 desa di kecamatan Ile Ape Timur.

“Ada enam titik yang menjadi lokasi pengungsian, yakni tersebar di Kantor Bupati lama sebanyak 2.139 jiwa, Aula Ankara 32 jiwa, Kelurahan Lewoleba Tengah 140 jiwa, Tapolangu 228 jiwa, Desa Baopana 15 jiwa dan Kantor Badan Kepegawaian Daerah sebanyak 228 jiwa,” ucapnya.

Berdasarkan laporan sementara, pola pengungsian Gunung Ili Lewotolok disesuaikan seperti pola pengungsian Gunung Merapi. Protokol kesehatan tetap diutamakan untuk mencegah terjadinya penularan COVID-19.

Kanis mengatakan hingga saat ini belum ada laporan soal munculnya korban jiwa dalam bencana itu.

“Kita bersyukur karena dapat bantuan dari Polri dan TNI dan masyarakat yang terdampak juga kooperatif sehingga proses evakuasi tak terlalu menemui kendala,” ujarnya.

Aktivitas Level II (Waspada) untuk gunung ini sudah ditetapkan PVMBG sejak 7 Oktober 2017 pukul 20.00 Wita. Soalnya, ada peningkatan kegempaan signifikan berupa gempa tektonik lokal, vulkanik dalam, dan vulkanik dangkal sejak pertengahan September 2017.

Pada 28 November 2020 pukul 05.58 Wita, Gunung Lewotolok mengalami erupsi, mengeluarkan abu dengan tinggi kolom 500 meter di atas puncak. Warnanya kelabu. Arah gerak abu condong ke arah barat.

Sementara pada Minggu kemarin, tercatat terjadi 6 kali gempa akibat erupsi gunung Ili Lewotolo. Asap kawah utama berwarna putih tebal juga membumbung tinggi 4.000 meter dari puncak.