Sadar Muslihat: Saya Berharap Moratorium DOB Segera Di Cabut

Politik057 views

Inionline.id – Warga Sukanagara, Kabupaten Cianjur sampaikan aspirasi berkaitan dengan perkembangan pemekaran di wilayah Kabupaten Cianjur. Aspsirasi tersebut direspon anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Sadar Muslihat, dalam kegiatan Reses I DPRD Provinsi Jawa Barat Yahin Sidang 2020/2021 Dapil IV (Kabupaten Cianjur).

Menurut dia, amanat dari DPRD ke Komisi I untuk membahas CDOB daerah persiapan otonomi baru dibebeberapa daerah di Jawa Barat dan disepakati Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi serta Kabupaten Garut sebagai wilayah tahapan pertama daerah pemekaran.

“Dari pemerintah pusat sudah ada sinyal untuk diprioritaskan ketiga wilayah ini,” ujar Sadar, Jumat (13/11/2020).

Untuk Cianjur, lanjut dia, diharapkan masuk tahapan kedua dalam pemekaran daerah dengan rencana daerah di wilayah Cianjur Selatan dan Cipanas. Di targetkan Jawa Barat untuk pemekaran daerah kedepannya sekitar 40 hingga 42 kabupaten kota dan sudah dicantumkan dalam RPJMD. Tujuan utama dalam memekarkan daerah otonom baru menyerap dana pusat lebih banyak, mendekatkan kesejahteraan masyarakat dan mendekatkan pada pelayanan. Misalnya di wilayah Bogor barat rasio penduduk dan pemerintahan sudah tidak seimbang.

“Karena bolanya dari pemerintah pusat dan produknya undang-undang untuk segera mencabut moratorium pemekaran daerah baru dan segera meluncurkan kesempatan pemekaran di daerah Pulau Jawa,” katanya.

Sadar melanjutkan, hal ini akan berdampak pada potensi-potenasi ekonomi terutama di wilayah Cianjur Selatan yang masih banyak menyimpan potensi wisata alam yang belum tereksplorasi dengan baik.

“Saat ini pengelolaan sektor pariwisata daerah Cianjur Selatan masih perlu dioptimalkan, tentu harus ada peran serta pemerintah daerah,” ucapnya.

Selain itu, Sadar menyoroti fenomena negatif dalam pendistribusian bantuan. Dengan adanya warga yang mengaku-ngaku menjadi masyarakat kalangan miskin akan merugikan warga yang benar-benar kurang mampu. Peran perangkat desa dalam pendataan masyarakatnya sangat penting.

“Kondisinya sangat ironis, apalagi saat ini masih saja ada yang tidak tepat sasaran sebagai penerima bantuan,” katanya.