Rumah Warga Dijadikan Homestay, Pemerintah Ingin Masyarakat Menjadi Pelaku Pariwisata

Inionline.id – Salah satu program Kementerian PUPR untuk perumahan yaitu pengembangan sarana hunian pariwisata. Melalui program ini pemerintah ingin masyarakat di kawasan pariwisata bukan hanya jadi penonton tapi bisa jadi pelaku dengan menjadikan rumahnya sebagai homestay.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendorong program kerja penataan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) khususnya di wilayah obyek wisata Borobudur untuk program kerja tahun 2021. Saat ini penataan kawasan wisata Borobudur sudah hampir rampung termasuk pekerjaan penataan rumah swadaya masyarakat di sekitarnya.

Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, tahun 2021 seluruh pekerjaan untuk mendukung program KSPN akan dipastikan selesai. Pembangunan infrastruktur di setiap KSPN juga dilakukan secara terpadu baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk.

“Untuk penataan hunian penduduk dilakukan dengan program pembangunan sarana hunian pariwisata (Sarhunta). Program bantuan ini diberikan dengan meningkatkan kualitas rumah masyarakat di sepanjang koridor tempat pariwisata untuk sekaligus menjadi homestay bagi wisatawan yang berkunjung sehingga bisa menikmati secara langsung keramahan warga,” ujarnya.

Dengan membuat rumah warga menjadi homestay akan bisa meningkatkan taraf perekonomian masyarakat. Wisatawan dari berbagai segmen juga memiliki pilihan akomodasi tempat tinggal yang lebih terjangkau bukan hanya hotel yang rate-nya mahal. Di sisi lain, masyarakat di kawasan wisata juga tidak hanya menjadi penonton tapi bisa menjadi pelaku langsung dari kegiatan pariwisata di wilayahnya.

Program Kementerian PUPR sendiri telah menganggarkan untuk memperbaiki 785 unit homestay. Dalam kunjungan ke lokasi pembangunan Sarhunta KSPN Borobudur di Dusun Bojong, Kelurahan Mendut, Basuki juga menyerahkan langsung dan berbincang dengan para penerima program bantuan ini.

Program ini terselenggara melalui Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Jawa III (BP2P III). Sebanyak 785 unit rumah yang ditingkatkan kualitasnya untuk menjadi homestay ini lokasinya berada di 13 desa dan dua kelurahan di sekitar kawasan Borobudur. 785 unit ini dibagi ke dalam dua jeni pekerjaan: 385 unit peningkatan kualitas Sarhunta dan 400 unit bantuan tanpa fungsi usaha.

385 unit masyarakat mendapatkan program bantuan untuk menjadikan rumahnya menjadi homestay sementara 400 unit mendapatkan bantuan tanpa fungsi usaha yang bentuknya penyeragaman fasad bangunan sehingga lebih rapi dan indah untuk wisatawan yang berkunjung mendapatkan pengalaman wisata yang lebih menarik.

“Jadi selain infratruktur dan kawasannya dibenahi, yang juga penting adalah mengubah tampilan wajah rumah masyarakat sehingga yang sebelumnya tidak layak huni menjadi layak huni dan juga multi fungsi. Masyarakat bisa menjadi pelaku langsung perekonomian dan mementik manfaat dari kawasan wisata wilayahnya sehingga lebih menjamin kesejahteraan masyarakat juga,” pungkasnya.