Presiden China Menyerukan Kerja Sama Internasional untuk Menyediakan Vaksin Corona

Internasional157 views

Inionline.id – Presiden China, Xi Jinping, menyerukan kerja sama internasional yang lebih erat untuk menyediakan vaksin virus Corona (COVID-19). Seruan ini mencakup pengembangan dan distribusi vaksin Corona nantinya.

Seperti dilansir Associated Press, Kamis (19/11/2020), seruan tersebut disampaikan Xi Jinping saat berpidato via video conference dalam forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) yang digelar secara virtual pada Kamis (19/11) waktu setempat.

“Untuk mengalahkan virus dan mempromosikan pemulihan global, komunitas internasional harus merapatkan barisan dan secara bersama-sama menanggapi krisis dan menghadapi ujian,” cetus Xi Jinping dalam pidatonya.

Disebutkan juga oleh Xi Jinping bahwa kerja sama itu akan mencakup koordinasi lebih erat dalam berbagai kebijakan untuk pengembangan dan distribusi vaksin.

Diketahui bahwa dua perusahaan China, yakni Sinovac dan Sinopharm, tengah dalam tahap akhir uji coba vaksin Corona. Keduanya masuk dalam daftar belasan perusahaan di dunia yang sedang pada atau mendekati tingkat akhir pengembangan.

Proses pengembangan vaksin Corona telah memicu persaingan komersial dan politik di antara berbagai negara dan perusahaan untuk menjadi yang pertama menawarkan solusi bagi pandemi Corona.

Diketahui bahwa menurut laporan BBC, empat vaksin Corona yang dikembangkan China sudah memasuki fase ketiga dan fase akhir uji klinis. Salah satunya adalah vaksin buatan Sinovac Biotech, perusahaan yang menjalin kerja sama dengan Indonesia. Namun data hasil uji klinis fase ketiga untuk vaksin Sinovac belum diterbitkan.

Menurut jurnal The Lancet, hasil uji klinis fase pertama dan kedua menunjukkan vaksin Sinovac bisa secara cepat menumbuhkan respons imun tubuh, meskipun tidak disebut persentase efikasi vaksin itu. The Lancet menyebut vaksin Sinovac cocok untuk keperluan kegawatdaruratan. Uji klinis tahap akhir diketahui sedang dilakukan di Pakistan, Arab Saudi, Rusia, Indonesia, dan Brasil. Hampir 60.000 orang telah menerima empat vaksin awal November lalu.

Selain Sinovac, sejauh ini ada tiga vaksin Corona kemanjuran atau tingkat efikasinya disebut mencapai lebih dari 90 persen dalam tahap uji klinis akhir. Ketiga vaksin itu terdiri atas vaksin yang dikembangkan dalam program kemitraan Jerman dan Amerika Serikat (AS), tepatnya oleh Pfizer dan BioNtech, yang dilaporkan lebih dari 90 persen efektif berdasarkan uji klinis tahap akhir terhadap lebih dari 43.000 relawan.

Vaksin kedua dikembangkan oleh perusahaan farmasi AS lainnya, Moderna, yang mengklaim vaksin mereka menunjukkan efikasi hampir 95 persen, juga setelah uji klinis tahap akhir. Vaksin ketiga merupakan vaksin buatan Rusia yang diklaim efektif 92 persen dalam uji klinis yang melibatkan 16.000 sukarelawan.

Meskipun para peneliti di balik tiga vaksin tersebut sudah merilis data yang lebih maju daripada vaksin buatan China, belum tentu capaian di AS, Jerman, dan Rusia lebih maju. Penggunaan vaksin untuk tenaga medis di China menunjukkan negara itu memiliki keyakinan besar terhadap temuan mereka.