Pemerintah Menggodok Program Subsidi Perumahan Untuk Masyarakat Terdampak Pandemi

Inionline.id – Pemerintah tengah menggodok program bantuan perumahan khusus bagi kalangan yang penghasilannya terdampak pandemi Covid-19. Program ini akan memaksimalkan sisa anggaran perumahan 2020 dengan fokus pada kalangan masyarakat yang paling terdampak pandemi.

Pendemi Covid-19 telah membuat perekonomian di hampir seluruh sektornya mengalami pelemahan. Menurut Wakil Presiden Ma’ruf Amin, pandemi Covid-19 juga telah membuat sebagian besar masyarakat menurun penghasilannya yang berdampak pada kemampuan daya belinya.

“Pandemi telah membuat 70 persen kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan 30 persen masyarakat berpenghasilan tinggi mengalami penurunan pendapatan. Untuk hal ini pemerintah tengah menyiapkan berbagai skema subsidi untuk meningkatkan percepatan maupun akses masyarakat terhadap perumahan,” ujarnya.

Pemerintah, jelas Ma’ruf, tengah menyiapkan dan mengkaji intervensi dan program subsidi untuk sektor perumahan yang lebih tepat khususnya bagi kalangan yang terdampak langsung penghasilannya karena pandemi. Skema subsidi untuk sektor perumahan kemungkinan besar akan menggunakan sisa anggaran skema subsidi selisih bunga (SSB) dan subsidi bantuan uang muka (SBUM) tahun anggaran 2020.

Selain itu pemerintah juga terus menginventarisir lahan-lahan milik negara maupun lahan yang tidak dimanfaatkan untuk pembangunan peurmahan. Program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) beserta integrasinya dengan skema-skema pembiayaan perumahan yang lain akan terus didorong untuk percepatan program perumahan.

Berbagai program perumahan seperti KPR bersubsidi fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP), SSB, SBUM, dan Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT), masih ada alokasi belanja dari kementerian maupun lembaga khususnya untuk membangun fasilitas umum dan fasilitas sosial.

Tujuan berbagai program ini supaya harga rumah yang dibayarkan khususnya kalangan MBR bisa lebih terjangkau. Masyarakat juga bisa mendapatkan fasilitas maupun berbagai sarana di kawasan perumahannya dengan lebih baik sehingga bisa meningkatkan kualitas hidup melalui sektor perumahan.

Sektor lainnya yang juga didorong yaitu berbagai program padat karya yang dilakukan secara langsung dengan melibatkan masyarakat. Program ini selain untuk membenahi kawasan pemukiman di sisi lain juga mendorong daya beli masyarakat karena pekerjaannya dengan melibatkan masyarakat secara langsung sehingga ada belanja bahan material dan penggunaan tenaga kerja secara langsung untuk menggerakan perekonomian.

“Masyarakat juga harus bisa memanfaatkan perkembangan teknologi informasi karena saat ini ada banyak cara untuk mendapatkan informasi perumahan tanpa perlu mendatangi lokasi perumahannya. Pemerintah juga akan terus mendorong pengembang yang menyediakan produk perumahan dan masyarakat yang mencari hunian dengan berbagai regulasi, kemudahan perizinan, hingga beragam skema bantuan melalui program subsidi,” beber Ma’ruf.