Ini 3 Data Terbaru Corona di Jakarta Saat PSBB Transisi Diperpanjang

Berita057 views

Inionline.id – Angka kasus positif virus Corona (COVID-19) di DKI Jakarta mengalami lonjakan pada dua pekan terakhir. Hal itu membuat Pemprov DKI memperpanjang masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi hingga 6 Desember 2020.

Perpanjangan PSBB transisi itu disampaikan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melalui siaran pers PPID DKI Jakarta, Minggu (22/11). Perpanjangan itu dimulai terhitung pada hari ini, Senin, 23 November, sampai 6 Desember 2020 mendatang.

“Seperti diketahui bersama, Pemprov DKI Jakarta dapat menerapkan kebijakan rem darurat atau emergency brake policy apabila terjadi kenaikan kasus secara signifikan atau tingkat penularan yang mengkhawatirkan sehingga membahayakan pelayanan sistem kesehatan,” ujar Anies dalam keterangannya.

Berikut ini data-data terbaru kasus Corona di Jakarta:

Kasus baru Corona di DKI Pecah Rekor Pada Sabtu (21/11)

Jumlah kasus positif baru di DKI memecahkan rekor pada pekan kemarin. Total ada 1.579 kasus baru di Sabtu (21/11).

“Perlu diketahui bahwa laporan harian kasus positif di Jakarta mencapai rekor baru yaitu 1.579 kasus hari Sabtu (21/11) kemarin. Kondisi tersebut jangan sampai membuat kita semakin abai dan tidak disiplin,” kata Anies dalam keterangan, Minggu (22/11).

Ia meminta seluruh warga semakin disiplin mematuhi protokol kesehatan. Ia mengatakan Pemprov akan semakin masif menegakkan aturan protokol kesehatan.

“Ingat, masih terjadi penularan meskipun melambat. Ke depan, kami akan semakin memasifkan penegakan aturan atas protokol kesehatan dan kami berharap masyarakat proaktif bila mengetahui pelanggaran,” ujarnya.

Kasus Aktif Corona Melonjak 4,95% dalam 2 Pekan Terakhir

Selama 2 pekan terakhir, kasus aktif Corona di Jakarta mengalami kenaikan. Kasus aktif Corona di DKI naik nyaris 5%.

“Pemprov DKI Jakarta mencatat terdapat lonjakan kasus aktif sebesar 4.95% selama 14 hari terakhir yaitu 8.026 pada 7 November menjadi 8.444 pada 21 November. Adapun kasus aktif di Jakarta setiap dua pekan sebelumnya mengalami tren penurunan,” demikian bunyi keterangan resmi Pemprov DKI, Minggu (22/11/2020).

Berikut datanya:
26/9: 13.155
10/10: 13.253
24/10: 12.481
7/11: 8.026

Di sisi lain, Pemprov DKI mengklaim, secara persentase, kasus aktif di Jakarta terus mengalami penurunan setiap dua pekannya. Persentase kasus aktif ini merupakan perbandingan antara total kasus aktif dibandingkan dengan total akumulasi kasus terkonfirmasi positif. Berikut datanya:

21/11: 6,7%
7/11: 7,2%
24/10: 12,5%
10/10: 15,5%
26/9: 18,7%

Persentase total kasus terkonfirmasi positif menunjukkan sedikit kenaikan dalam dua pekan terakhir. Pada 21 November, kasus konfirmasi positif di Jakarta mencapai 125.822 atau meningkat 11.62% dibandingkan dua pekan sebelumnya dari 111.201 kasus (7/11). Angka persentase pertambahan tersebut sedikit meningkat dibanding tren perubahan kasus yang sebelumnya menurun setiap dua pekannya yaitu:
– 70.184 (26/9) dan 85.617 (10/10) atau meningkat 18,03%
– 85.617 (10/10) dan 100.220 (24/10) atau meningkat 14,57%
– 100.220 (24/10) dan 111.201 (7/11) atau meningkat 9,87%.

“Dari data tersebut, terlihat bahwa peningkatan akumulasi kasus konfirmasi positif di DKI Jakarta setiap dua pekan mulai menunjukkan kenaikan sebesar 11,62% pada 7-11 November. Padahal kita menyaksikan sebelumnya menunjukkan tren penurunan dalam pertambahan kasus yaitu 18,03% pada 26 September-10 Oktober, 14,57% pada 10-24 Oktober, dan 9,87% pada 24 Oktober-7 November 2020,” papar Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

“Artinya penularan kasus di Jakarta mulai sedikit meningkat dalam dua pekan terakhir setelah melambat di pekan-pekan sebelumnya,” sambungnya.

2 Pekan Ini Keterisian Tempat Tidur Isolasi-ICU di 98 RS DKI Meningkat

Pemprov DKI melaporkan ada kenaikan keterisian tempat tidur di 98 rumah sakit penanganan Corona (COVID-19) yang ada di DKI Jakarta. Pemprov mengatakan kenaikan ini terjadi selama dua pekan terakhir.

Tingkat keterisian ruang tempat tidur isolasi harian (ruang rawat inap) secara berturut-turut tiap pekannya adalah 66% (10/10), 63% (17/10), 59% (24/10), 54% (31/10), 56% (7/11), 63% (14/11) dan 73% (21/11). Adapun tingkat keterisian ruang ICU secara berturut-turut adalah 67% (10/10), 66% (17/10), 62% (24/10), 59% (31/10), dan 60% (7/11), 68% (14/11), dan 70% (21/11).

“Berdasarkan data tersebut, tingkat keterisian tempat tidur RS untuk perawatan pasien kasus terkait COVID-19 di DKI Jakarta mulai terjadi peningkatan selama dua pekan terakhir. Saat ini dari 6.012 tempat tidur isolasi, sebanyak 4.417 atau 73% sudah terisi,” kata Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan melalui keterangan persnya, Minggu (22/11).

Ruang ICU sudah terisi sebanyak 70 persen. Anies mengimbau warga DKI tetap hati-hati akan penularan Corona. Dia meminta warga tidak abai terhadap protokol kesehatan.

Berikut daftar keterisian tempat tidur di 98 RS rujukan COVID-19 di Jakarta Per 21 November 2020:

– 19 RSUD memiliki total ruang isolasi 1554 tempat tidur dengan tingkat keterpakaian 68% dan total ruang ICU 230 tempat tidur dengan tingkat keterpakaian 75%
– 9 RS Vertikal Kemenkes memiliki total ruang isolasi 652 tempat tidur dengan tingkat keterpakaian 63% dan total ruang ICU 165 tempat tidur dengan tingkat keterpakaian 75%
– 6 RS TNI/POLRI memiliki total ruang isolasi 796 tempat tidur dengan tingkat keterpakaian 73% dan total ruang ICU 130 tempat tidur dengan tingkat keterpakaian 43%
– 6 RS BUMN/Kementerian lain memiliki total ruang isolasi 745 tempat tidur dengan tingkat keterpakaian 73% dan total ruang ICU 143 tempat tidur dengan tingkat keterpakaian 76%
– 58 RS Swasta memiliki total ruang isolasi 2265 tempat tidur dengan tingkat keterpakaian 81% dan total ruang ICU 173 tempat tidur dengan tingkat keterpakaian 75%.