Bicara via Telepon, Raja Salman dan Erdogan Sepakat Meningkatkan Hubungan

Internasional057 views

Inionline.id  Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud dan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, melakukan pembicaraan via telepon yang langka. Dalam pembicaraan yang dilakukan menjelang KTT G20 ini, Raja Salman dan Erdogan membahas upaya peningkatan hubungan kedua negara.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (21/11/2020), percakapan via telepon itu dilakukan menjelang pertemuan puncak pemimpin negara-negara G20 yang akan digelar secara virtual pada Sabtu (21/11) dan Minggu (22/11) waktu setempat, dengan Saudi sebagai tuan rumahnya.

Percakapan telepon itu tergolong langka mengingat Saudi dan Turki bersitegang terkait kasus pembunuhan jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi, tahun 2018 lalu.

Kantor kepresidenan Turki dalam pernyataan pada Jumat (20/11) tengah malam waktu setempat menuturkan bahwa dalam pembicaraan telepon itu, Erdogan dan Raja Salman membahas hubungan bilateral dan saling bertukar pandangan soal KTT G20.

“Presiden Erdogan dan Raja Salman sepakat untuk menjaga saluran dialog tetap terbuka agar hubungan bilateral bisa ditingkatkan dan agar masalah-masalah bisa diselesaikan,” demikian pernyataan kantor kepresidenan Turki.

Erdogan dijadwalkan menyampaikan pidato dalam forum G20 via video link pada pukul 13.00 GMT.

Turki dan Saudi sejak lama bersaing untuk menegaskan supremasi di dunia Muslim, namun ketegangan di antara kedua negara meningkat sejak terjadi pembunuhan terhadap Khashoggi di dalam Konsulat Saudi di Istanbul.

Kasus Khashoggi itu memicu protes internasional dan menodai reputasi global Putra Mahkota Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman, atau yang dikenal sebagai MBS.

Menurut para pejabat Turki, Khashoggi dicekik dan jenazahnya dimutilasi oleh sebuah tim beranggotakan 15 warga Saudi di dalam kompleks gedung konsulat. Jenazah Khashoggi masih belum ditemukan hingga kini.

Erdogan sebelumnya menyebut perintah untuk membunuh Khashoggi datang dari ‘level tertinggi’ pemerintahan Saudi, namun dia tidak pernah secara langsung menyalahkan MBS.

Pada September lalu, sebuah pengadilan Saudi membatalkan hukuman mati untuk lima terdakwa kasus pembunuhan Khashoggi dan menjatuhkan vonis 20 tahun penjara sebagai gantinya.