Banyaknya Penundaan Proyek Apartemen Membuat Suplai Terjaga Hingga Harga Lebih Stabil

Inionline.id – Sektor apartemen masih terpukul akibat pelemahan bisnis properti ditambah adanya pandemi Covid-19. Pergerakan yang lambat untuk sektor ini malah membuat situasinya menjadi lebih stabil terkait suplai dan pergerakan harganya.

Bisnis properti khususnya sektor residensial apartemen masih mengalami situasi yang berat sejak beberapa tahun terakhir ditambah situasi pandemi Covid-19. Dibandingkan sektor yang lain terlebih rumah tapak (landed house), apartemen merupakan salah satu sektor properti yang paling terpukul khususnya saat situasi pandemi ini.

Menurut paparan apartment marketbeat report Q3 2020 dari Cushman and Wakefield, sebuah perusahaan riset, konsultasi, dan manajemen properti internasional, pada periode kuartal ketiga (Q3) 2020 ini ada 17 proyek apartemen di wilayah Jabodetabek yang telah menyelesaikan progres pembangunannya mencakup jumlah 9.346 unit.

Menurut Lini Djafar, Executive Director Residential Cushman and Wakefield, pencapaian ini cukup bagus dibandingkan periode kuartal sebelumnya karena ada peningkatan mencapai 114 persen dari seluruh progres penyelesaian proyek apartemen yang berhasil dilakukan kalangan pengembang.

“Dari angka ini sebanyak 25 persennya disumbang dari proyek Meikarta di Cikarang, Jawa Barat. Namun demikian, total pasokan yang terselesaikan untuk periode tahunan atau year to date (YTD) sebanyak 18.617 unit dan ini masih lebih rendah 21 persen dibandingkan proyek yang terselesaikan secara YTD di Q3 2019,” ujarnya.

Peningkatan penyelesaian progres proyek apartemen pada kuartal ini juga tidak terlepas dari banyaknya penundaan pada periode sebelumnya khususnya dua kuartal terakhir. Hal ini membuat proses serah terima (hand over) unit apartemen kepada konsumen akan lebih banyak dilakukan pada kuartal terkahir tahun ini hingga semester pertama tahun depan.

Beratnya sektor apartemen ditunjukan hanya ada satu proyek baru yang diluncurkan pada kuartal ini yaitu Apple 3 Condo Villa (530 unit) yang berlokasi di Cilandak, Jakarta Selatan. Hingga saat ini, total unit sektor apartemen yang dipasarkan sebanyak 174.216 unit dan para pengembang masih menunggu tanda-tanda stabilisasi situasi bisnis khususnya dampak yang terkait pandemi.

Pasokan unit apartemen yang dipasarkan sendiri diproyeksikan masih akan tetap bergerak perlahan hingga semester kedua di tahun depan. Di sisi lain, banyaknya penundaan peluncuran proyek apartemen maupun penundaan proses konstruksinya telah membantu mengatasi ancaman over supply.

“Jadi ada dampak positifnya juga karena jumlah pasokan yang tidak terlalu tinggi ini akan membantu harga apartemen menjadi lebih stabil dan menyebabkan tidak adanya pergerakan harga dari kuartal sebelumnya. Pada dasarnya, situasi ini justru menjadi lebih baik karena permintaan pokok tetap sehat dan peningkatan aktivitas pada segmen residensial akan mulai terlihat di awal tahun 2021 terlebih bila pandemi Covid-19 telah bisa diatasi,” jelas Lini.