BOGOR, Inionline.id – Sekitar Rp226 miliar dana segar telah cair untuk berbagai jenis UMKM di Kota Bogor. Dana yang langsung masuk ke kantong para pelaku usaha itu merupakan realisasi dari penyaluran progra Bantuan Presiden Produktif untuk UMKM (BPUM).
Silvi akhirnya bisa menerbitkan senyum di wajah kedua orang tuanya. Baru-baru ini, ia mengantongi bantuan langsung tunai (BLT) dari program BPUM.
Ia mencairkannya setelah mendapatkan pemberitahuan dari pihak Kelurahan Cibadak dan bolak-balik menyambangi BRI.
Nominal Rp2,4 juta mungkin tak seberapa dibanding omzet, yang bisa dihasilkan usaha kue ibunya itu dalam hitungan per bulan.
Meski begitu, dana segar tersebut tiba dalam waktu yang sangat tepat. Usaha kue dan catering yang dikelola keluarganya nyaris mengalami kebuntuan karena kurangnya modal. Sementara, pesanan kue basah datang bergantian setiap harinya.
“Makanya, pas selesai saya cairkan, ayah langsung belikan dua karung tepung pada saat itu juga. Bahan-bahan yang lain juga langsung dibeli. Sisanya, disimpan untuk kebutuhan modal lagi. Jaga-jaga nanti kita kekurangan modal (karena pandemi),” tuturnya kepada.
Bahkan, ia mengakui, sebagian uang tersebut dipakainya untuk membayar hutang ke kerabat. Lantaran, kebuntuan modal yang dialami ayah ibunya sempat mencapai klimaks.
Hal itu memaksa mereka mencari “penopang” lewat pinjaman dari keluarga dan kerabat. Sungguh beruntung, dana BPUM cair di waktu yang tak terduga-duga.
Bantuan langsung tunai senilai Rp2,4 juta memang disalurkan kepada masing-masing UMKM di seluruh nusantara. Total Rp226 miliar telah cair untuk wilayah Kota Bogor, yang meliputi 94.349 UMKM.
Jumlah itupun bukan hanya dari satu pintu. Beberapa pintu pengusulan disediakan oleh pemerintah bagi warga untuk mengakses bantuan selama pandemi tersebut.
Di antaranya seperti pemerintah kota melalui dinas terkait, koperasi, BUMN, hingga perbankan dan perusahaan pembiayaan yang terdaftar melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Silvi sendiri mengajukan bantuan tersebut melalui keran Dinas Koperasi dan UMKM (Diskop) Kota Bogor pada fase gelombang pertama.