Bantuan UMKM untuk Kota Bogor Cair, Total Mencapai Sekitar Rp226 Miliar

Antar Daerah257 views

BOGOR, Inionline.id – Sekitar Rp226 miliar dana segar telah cair untuk berbagai jenis UMKM di Kota Bogor. Dana yang langsung masuk ke kantong para pelaku usaha itu merupakan realisasi dari penyaluran progra Bantuan Presiden Produktif untuk UMKM (BPUM).

Silvi akhirnya bisa menerbitkan senyum di wajah kedua orang tuanya. Baru-baru ini, ia mengantongi bantuan langsung tunai (BLT) dari program BPUM.

Ia mencairkannya setelah mendapatkan pemberitahuan dari pihak Kelurahan Cibadak dan bolak-balik menyambangi BRI.

Nominal Rp2,4 juta mungkin tak seberapa dibanding omzet, yang bisa dihasilkan usaha kue ibunya itu dalam hitungan per bulan.

Meski begitu, dana segar tersebut tiba dalam waktu yang sangat tepat. Usaha kue dan catering yang dikelola keluarganya nyaris mengalami kebuntuan karena kurangnya modal. Sementara, pesanan kue basah datang bergantian setiap harinya.

“Makanya, pas selesai saya cairkan, ayah langsung belikan dua karung tepung pada saat itu juga. Bahan-bahan yang lain juga langsung dibeli. Sisanya, disimpan untuk kebutuhan modal lagi. Jaga-jaga nanti kita kekurangan modal (karena pandemi),” tuturnya kepada.

Bahkan, ia mengakui, sebagian uang tersebut dipakainya untuk membayar hutang ke kerabat. Lantaran, kebuntuan modal yang dialami ayah ibunya sempat mencapai klimaks.

Hal itu memaksa mereka mencari “penopang” lewat pinjaman dari keluarga dan kerabat. Sungguh beruntung, dana BPUM cair di waktu yang tak terduga-duga.

Bantuan langsung tunai senilai Rp2,4 juta memang disalurkan kepada masing-masing UMKM di seluruh nusantara. Total Rp226 miliar telah cair untuk wilayah Kota Bogor, yang meliputi 94.349 UMKM.

Jumlah itupun bukan hanya dari satu pintu. Beberapa pintu pengusulan disediakan oleh pemerintah bagi warga untuk mengakses bantuan selama pandemi tersebut.

Di antaranya seperti pemerintah kota melalui dinas terkait, koperasi, BUMN, hingga perbankan dan perusahaan pembiayaan yang terdaftar melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Silvi sendiri mengajukan bantuan tersebut melalui keran Dinas Koperasi dan UMKM (Diskop) Kota Bogor pada fase gelombang pertama.

Kabid UMKM Diskop Kota Bogor, Medi R Sandora mengakui, jumlah itu diterimanya setelah mengikuti sosialisasi langsung dari pihak Kementerian Koperasi di Bandung, beberapa waktu lalu.

Ia menjabarkan, data-data penerima se-Jawa Barat cukup beragam. Mereka yang bisa mendapatkan bantuan dana segar itu memang terbatas. Bukan berarti, mereka yang mengajukan atau mendaftar secara otomatis langsung disetujui pihak kementerian.

“Misalnya, khusus yang kita (dinas) ajukan saja sudah sampai 50.087 UMKM. Itu malah sudah dibuka tujuh gelombang pendaftaran. Pendaftaran paling banyak, sejauh ini, yang mengajukan di gelombang ketujuh, yaitu 13.592. Kita memang terus usulkan (gelombang) selama kementerian menerimanya,” terang Medi kepada Radar Bogor, Selasa (3/11/2020).

Ia sendiri tak menyangka, antusiasme para pelaku usaha sangat besar terhadap salah satu program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) itu. Hampir semua UMKM mengalami dampak yang signifikan selama masa pandemi. Tak jarang, banyak karyawan yang terpaksa banting setir menjalani usaha kecil-kecilan.

Mereka pun tak dibatasi mendaftarkan diri, selama memang memiliki usaha sendiri. Meski begitu, pihak Diskop Kota Bogor mengupayakan agar tak ada data ganda dalam pendaftaran beberapa gelombang tersebut.

Sejauh ini, baru 16.545 UMKM yang diajukan Diskop Kota Bogor yang mendapatkan lampu hijau. Sisanya, masih menunggu persetujuan kembali.

“Sebenarnya, ada juga yang diajukan lewat PNM (PT Permodalan Nasional Madani). Malah, jumlah yang disetujui dari sana lebih banyak daripada yang kami ajukan,” bebernya lagi.

Ia mencontohkan, ada lebih dari 76 ribu penerima yang disetujui melalui lembaga pembiayaan berpelat merah itu. Apalagi, PNM sendiri juga menjadi salah satu lembaga pembiayaan resmi yang berada di bawah pengawasan OJK.