Satgas PEN Kontribusi Rp150 T Mendorong Pemulihan Ekonomi

Ekonomi257 views

Inionline.id – Pemerintah terus mendorong realisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) agar tercapai 100 persen pada akhir tahun ini.

Menutup Kuartal III/2020, per 30 September 2020 realisasi penyerapan anggaran mencapai 45,8 persen atau Rp318,48 triliun dari total anggaran PEN sebesar Rp695,2 triliun.

Khusus untuk empat sektor yang menjadi fokus utama Satgas PEN, yaitu Perlindungan Sosial, Dukungan UMKM, Sektoral K/L dan Pemda, serta Pembiayaan Korporasi, realisasi penyerapan anggaran mencapai Rp268,49 triliun per 30 September 2020.

Untuk penyerapan, Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional (Satgas PEN) telah berkontribusi pada penambahan penyerapan sebesar Rp151,13 triliun. Jumlah ini melampaui penambahan serapan yang ditargetkan oleh Satgas PEN sebesar Rp100 triliun di Kuartal III.

“Semoga penyerapan di kuartal III ini bisa memberikan kontribusi yang cukup baik terhadap pertumbuhan ekonomi kita di kuartal III. Kalau kita lihat detailnya dari 6 program pemerintah di mana 4 merupakan fokus khusus dari PEN, hampir semuanya mengalami kenaikan yang cukup tinggi,” papar Ketua Satuan tugas Pemulihan Ekonomi Nasional, Budi Gunadi Sadikin dalam jumpa pers di Jakarta, pada Rabu (7/10).

Satgas PEN telah berhasil mendorong realisasi penyerapan anggaran yang sebelumnya Rp117,39 Triliun menjadi Rp268,49 Triliun per 30 September 2020, dan akan terus mendorong penyerapan PEN dapat mencapai 100 persen pada akhir Kuartal IV/2020.

Pemerintah melalui Satgas PEN melakukan percepatan realisasi program pemulihan ekonomi nasional dengan lima langkah yaitu perpanjangan berbagai program sampai dengan Desember 2020, mempercepat proses usulan baru berbagai kluster serta realisasinya, redesign program agar lebih efektif, dan mempercepat proses birokrasi program.

Banpres Usaha Mikro

Salah satu program PEN yang mengalami percepatan penyerapan sejak diluncurkan pada akhir Agustus 2020 adalah Bantuan Presiden (Banpres) Produktif Usaha Mikro yang per 6 Oktober 2020, mencapai realisasi sebesar 100 persen atau telah mencapai 9,1 juta penerima manfaat.

Oleh karena itu, Kementerian Koperasi dan UKM, telah resmi memulai tahap II bantuan modal kerja ini dengan memperluas jumlah penerima manfaat menjadi 12 juta.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki memaparkan pihaknya akan menyalurkan ke lebih dari 3 juta penerima manfaat berikutnya, sehingga total menjadi 12 juta penerima.

“Kami ingin memastikan penyaluran ini dari aspek pemerataan antar daerah, ketepatan sasaran. lalu kecepatan juga ingin jadi fokus kami. Karena program ini juga diharapkan bisa ikut membantu memulihkan ekonomi,” kata Teten.

Selain membantu pembiayaan UKM unbankable, program pembiayaan juga menyentuh UKM yang bankable dengan program restrukturasi pinjaman serta subsidi bunga kredit.

Perpanjangan subsidi bunga KUR kini menjadi flat 6 persen hingga 31 Desember, dan kriteria penerima stimulus tambahan subsidi diperluas hingga yang akad pinjamannya sampai 31 Desember 2020.

Pemerintah juga berharap seluruh UKM bisa terhubung ke lembaga pembiayaan. Dengan demikian, kesempatan untuk membantu mengembangkan usaha UKM ini, bisa berjalan dengan baik.