Penumpang Pesawat Mencetak Rekor pada Hari Pertama Libur Panjang

Ekonomi057 views

Inionline.id – PT Angkasa Pura II (Persero) mengatakan lalu lintas penerbangan pada 19 bandara di bawah pengelolaan perseroan berhasil mencetak rekor harian tertinggi selama pandemi Covid-19 pada Rabu (28/10) kemarin. Momentum itu bertepatan dengan hari pertama libur panjang 28 Oktober hingga 1 November mendatang.

Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan jumlah penumpang pesawat dari seluruh bandara kelolaan AP II mencapai 110.530 orang dengan 1.069 penerbangan kemarin. Jumlah itu melebihi catatan tertinggi sebelumnya pada 23 Agustus 2020 yakni sekitar 95 ribu orang penumpang dengan 1.045 penerbangan.

Khusus di Bandara Soekarno-Hatta jumlah penumpang mencapai 64.021 orang dengan 644 penerbangan. Data ini juga merupakan yang tertinggi di Bandara Soekarno-Hatta sepanjang pandemi Covid-19.

Menurutnya, peningkatan jumlah penumpang pesawat menandakan masyarakat tak ragu untuk naik pesawat di tengah pandemi.

“Ini mengindikasikan kepercayaan masyarakat sudah membaik, khususnya di bandara-bandara AP II sejalan dengan protokol kesehatan yang dijalankan ketat dan disiplin,” ujar Awaluddin dikutip dari keterangan resmi, Kamis (29/10).

Selain itu, Awaluddin menilai pemberian subsidi Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) atau Passenger Service Charge (PSC) juga mendorong kenaikan penumpang.

Diketahui, pemerintah memberikan subsidi PSC kepada penumpang untuk 13 destinasi, di mana dari jumlah tersebut 5 di antaranya adalah bandara kelolaan AP II.

Jumlah penumpang dari 5 bandara tersebut pada 28 Oktober adalah 79.938 orang. Angka itu setara 72,32 persen dari total penumpang di 19 bandara kelolaan AP II.

“Stimulus PSC bagi 5 bandara tersebut sangat tepat, karena jumlah penumpang di bandara-bandara itu mencapai 72,32 persen dari 19 bandara yang dikelola AP II,” katanya.

Lebih lanjut, Awaluddin mengatakan pandemi Covid-19 berdampak pada sektor penerbangan mulai akhir Maret 2020, tercermin dari turunnya jumlah penumpang pesawat. Berkurangnya penumpang berlanjut pada April – Mei yang mencapai titik terendah.

Selanjutnya, jumlah penumpang mulai merangkak naik pada Juni dan mencapai titik tertinggi pada Oktober untuk periode pandemi Covid-19. Melihat tren tersebut, ia meyakini lalu lintas penerbangan segera pulih.

“Ketika Indonesia sudah memulai program vaksinasi Covid-19, kami meyakini penerbangan rute domestik akan semakin pulih lebih cepat sejalan dengan keyakinan yang meningkat dari masyarakat,” ujarnya.

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub memberikan stimulus atau bantuan berupa subsidi harga tiket pesawat bagi calon penumpang yang akan melakukan penerbangan domestik dari 23 Oktober 2020 hingga 31 Desember 2020.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto menyebut kebijakan diberikan untuk penerbangan yang dilakukan di 13 bandara yang merupakan penopang sektor pariwisata.

Ketiga belas bandara yang dimaksud adalah Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang (CGK), Bandara Internasional Hang Nadim, Batam (BTH), Bandara Internasional Kualanamu, Deliserdang (KNO), dan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar (DPS).

Lalu, Bandara Internasional Kulon Progo, Yogyakarta (YIA), Bandara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta (HLP), Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid, Lombok, Praya (LOP) dan Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang (SRG).

Kemudian, Bandara Internasional Sam Ratulangi, Manado, (MDC), Bandara Internasional Labuan Bajo (LBJ),  Bandara Internasional Silangit, Tapanuli Utara (DTB), Bandara Internasional Blimbingsari, Banyuwangi (BWX), dan Bandara Internasional Adi Sucipto, Yogjakarta (JOG).

Secara total, untuk stimulus transportasi kepariwisataan, pemerintah mengucurkan dana total Rp216,55 miliar yang terdiri dari pembebasan tarif PJP2U senilai Rp175,74 miliar dan stimulus kalibrasi fasilitas penerbangan yaitu Rp40,81 miliar.