Kawal Demo 28 Oktober Nanti, Polisi: Massa Tak Seluruhnya Mengarah ke Istana

Berita157 views

Inionline.id – Massa dari berbagai elemen akan kembali menggelar unjuk rasa pada 28 Oktober 2020. Polisi menyebut massa tidak lagi seluruhnya mengarah ke Istana Merdeka, Jakarta.

“Di saat yang sama kami siapkan pengamanan unjuk rasa yang gelombang unjuk rasa diperkirakan minggu ini masih ada. Kita mendengar berbagai elemen akan demo tanggal 28 (Oktober) nanti, tanggal 1, dan seterusnya. Kita sudah menyiapkan pengalihan lalu lintas, karena sasarannya kemarin-kemarin ke Istana mungkin ke depan sudah ada perubahan,” kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo di Pasar Rumput, Manggarai, Jakarta Selatan, Senin (26/10/2020).

Sambodo menyebut massa demo juga akan menyasar gedung DPR/MPR. Untuk itu, polisi tetap akan mengerahkan pengamanan, baik di Istana maupun gedung DPR.

“Ada yang sasarannya ke gedung DPR, tidak seluruhnya ke Istana. Istana kita jaga, DPR kita jaga, termasuk tempat-tempat lain yang akan menjadi sasaran unjuk rasa,” ujar Sambodo.

Polisi tetap akan berkoordinasi dengan Polda Jawa Barat dan Banten untuk mengawasi perbatasan. Massa tetap diminta tidak beramai-ramai ke Ibu Kota dan tetap menyuarakan aspirasinya di wilayah masing-masing.

“Tentu Bapak Kapolda sudah koordinasi dengan Polda Jabar dan Banten ketika unjuk rasa tidak ke Jakarta dan bisa unjuk rasa di daerah masing-masing supaya di Jakarta massa tidak terlalu besar dan tidak memancing anarkis,” ucap Sambodo.

Sebelumnya, bila UU Cipta Kerja tidak dibatalkan Presiden Joko Widodo, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) berencana menggelar demonstrasi lagi. Aksi itu akan digelar pada 28 Oktober nanti.

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) juga bakal menggelar demo besar-besaran pada 1 November 2020 jika Presiden Jokowi meneken UU Cipta Kerja.

“Pertama, direncanakan tanggal 28 Oktober. Kalau Presiden menandatangani UU Cipta Kerja, pada saat itu, karena 29 Oktober tanggal merah, 31 Oktober hari Minggu, maka tanggal 1 November bisa dipastikan buruh-buruh KSPI akan menyerukan aksi nasional di seluruh Indonesia. Sebanyak 20 provinsi lebih dari 200 kabupaten/kota,” ujar Presiden KSPI Said Iqbal dalam konferensi pers secara virtual, Sabtu (24/10).