Aksi Vandalisme ‘Anarko’ di Tengah Demo Diusut Polisi

Inionline.id – Di tengah demo penolakan omnibus law UU Cipta Kerja berlangsung, sekelompok anak muda melakukan vandalisme. Mereka mencoret-coret pagar pembatas di depan kantor Perusahaan Gas Negara (PGN), Jl Ridwan Rais, Jakarta Pusat.

Para pelaku mencoret pagar dengan lambang ‘Anarko’. Peristiwa ini berlangsung pada Selasa (20/10) siang lalu. Sebuah kamera merekam aksi vandalisme itu hingga viral di media sosial.

Mendatangi lokasi kejadian di Jl M Ridwan Rais, Gambir, Jakarta Pusat. Terpantau saat ini coretan lambang anarko yang ada di tembok tersebut sudah dihapus dan dicat ulang.

Namun, ada beberapa coretan lambang anarko pada gardu listrik yang belum dihapus. Ada pula coretan lain tulisan ‘Cabut Omnibus Law’ yang belum terhapus.

Seorang sekuriti PGN, Farama, mengatakan aksi vandalisme itu terjadi pada Selasa (20/10) sekitar pukul 12.30 WIB. Ada ratusan anak muda yang bergerombol dan mencorei tembok PGN tersebut.

“Tembok Perusahaan Gas Negara (PGN), tapi ini gudang ya. Jadi kalau kantor nggak di sini, ini gudang,” ujar Farama di lokasi, Rabu (21/10/2020).

Farama mengatakan peristiwa itu terjadi ketika sedang ada demo mahasiswa menolak omnibus law di Patung Kuda. Tapi, dia memastikan, tidak ada pelaku yang mengenakan almamater.

“Betul, kemarin itu tanggal 20 Oktober pagi itu ratusan orang pada dateng. Kalau yang pakai almamater, saya lihat nggak ada yang mau nyoret. Yang nyoret-nyoret itu yang sekitar jam 12.30-14.30 WIB itu nyoret-nyoret pas dari arah pulang,” jelas Farama.

Para pelaku mencoreti tembok dengan Pylox. Namun coretan tersebut sudah dibersihkan petugas PSSU pada Rabu pagi.

Kapolsek Gambir AKBP Kade Budiyarta mengatakan, ini adalah kali kedua para pelaku melakukan vandalisme di skeitar lokasi. Pada demo sebelumnya, tanggal 8 Oktober 2020, para pelaku juga mencoreti dinding dengan lambang anarko.

“Untuk yang pertama itu (tanggal 8 Oktober) kan tidak ada laporan dari mereka (pihak PGN). Untuk kejadian kemarin, tanggal 20 Oktober siang,” kata Budi, Rabu (21/10/2020) malam.

Budi mengatakan pihaknya masih menyelidiki kejadian tersebut. Polisi akan meminta keterangan kepada sejumlah saksi, termasuk sekuriti PGN, terkait kejadian itu.

“Tentu memang untuk ke depannya kita laksanakan penyelidikan siapa pelakunya. Kita cari-cari tahu dari sekuriti, orang di sekitar sana,” imbuhnya.

Saat ini kasus tersebut masih diselidiki polisi. Polisi masih berupaya mencari bukti-bukti dan petunjuk untuk menangkap para pelaku.