Untuk Meningkatkan Penjualan Properti, 3 Bank Ini Genjot KPR

Inionline.id – Kalangan perbankan berupaya memangkas tingkat suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) dan menawarkan promo menarik. Hal ini dilakukan guna menggenjot penjualan rumah.

Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Lani Darmawan menuturkan, pihaknya selalu menyesuaikan dengan harga di market dan juga melihat cost of fund.

“Sejauh ini bunga KPR sudah turun beberapa kali. Tergantung jenis skema KPR yang diambil oleh nasabah,” kata Lani, sebagaimana dikutip dari Bisnis.com, Jumat, 25 September 2020.

Perbankan tetap aktif menyalurkan kredit meskipun pandemi masih berlangsung. Permintaan masih datang dari nasabah lama ataupun baru. Adapun segmen rumah yang diminati dan kuat saat ini adalah rumah di atas harga Rp1 miliar.

“Kami melakukan analisis kredit lebih ketat untuk memastikan kemampuan nasabah dalam membayar,” ujar Lani.

Bank CIMB Niaga sendiri menawarkan bunga KPR sebesar 6 persen tetap selama 3 tahun. Namun, tawaran bunga ini juga diberikan terbatas hanya hingga akhir tahun 2020. Suku bunga dasar kredit (SBDK) KPR CIMB Niaga tercatat sebesar 9,5 persen.

Sementara itu, Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn berujar, BCA menghadirkan inovasi bagi nasabah melalui gelaran KPR BCA OnlineExpo yang diselenggarakan untuk pertama kalinya di tengah situasi pandemi Covid-19.

KPR BCA OnlineExpo adalah gelaran yang mempertemukan nasabah dan masyarakat umum dengan lebih dari 200 perumahan dan apartemen serta agen properti secara daring.

Dengan tema Feel the New Experience, KPR BCA OnlineExpo diharapkan mampu mengisi kerinduan dan memenuhi kebutuhan nasabah di tengah pandemi, khususnya bagi yang ingin memiliki hunian baru.

“Melalui KPR BCA, nasabah akan mendapatkan suku bunga spesial sebesar 5,88% selama fix 3 tahun,” tutur Hera. Berdasarkan laman resmi BCA, SBDK KPR BCA sebesar 9,4 persen.

Direktur Finance, Planning, & Treasury Bank BTN Nixon L.P. Napitupulu mengatakan, saat ini suku bunga KPR subsidi di BTN sudah fixed di angka 5 persen, sedangkan SBDK BTN 10,5 persen.

“Kalau saat ini mayoritas yang tumbuh kan KPR subsidi yang suku bunganya sudah fixed 5%,” ucap Nixon.

Nixon melanjutkan, bunga KPR di BTN polanya adalah fixed rate. Hal itu karena lebih disukai konsumen dan  suku bunga yang floating cenderung tidak laku. BTN juga tengah menawarkan program KPR dengan suku bunga kredit tetap alias fixed sebesar 10 persen selama 3 tahun.

Lewat fitur terbarunya, Bank BTN mengeluarkan Graduated Payment Mortgage (GPM). KPR ini adalah Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT).

Dari dari data yang dihimpun Bisnis, saat ini di BTN suku bunga KPR subsidi sebesar 5,00 persen fixed sepanjang jangka waktu kredit, lalu suku bunga promosi untuk fixed 2 tahun sebesar 8,88 persen yang berlaku plafon Rp250 juta hingga Rp1,5 miliar, fixed 3 tahun 8,88 persen untuk payroll/kolektif ASN/BUMN/TNI-Polri, dan fixed 2 tahun sebesar 9,49 persen yang berlaku kredit di bawah Rp250 juta.

Selain itu juga ada suku bunga Counter sebesar 10 persen dengan fixed 10 persen yang berlaku untuk non-fixed incomefixed income dengan maksimal kredit lebih Rp1 miliar, dan yang tidak memenuhi syarat.