RDP dengan Dirjen Bina Konstruksi, Syaikhu Sampaikan Evaluasi dan Dukungan Sekolah Vokasi

Politik157 views

Inionline.id – Anggota DPR RI Ahmad Syaikhu menyampaikan evaluasi terhadap seringnya terjadi kecelakaan konstruksi pembangunan jalan tol. Dia juga memberikan dukungan terhadap rencana pendirian Sekolah Vokasi Konstruksi.

Hal itu disampaikan Syaikhu saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dirjen Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, (9/9).

Syaikhu memaparkan data tentang kecelakaan proyek jalan tol. Hampir setiap tahun ada masalah dengan konstruksi.

“Dari tahun 2017 hingga 2019 ada saja kecelakaan konstruksi. Ini kan harus kita evaluasi secara menyeluruh dan mendalam,” ujar Syaikhu.

Politisi PKS itu menambahkan, daftar kecelakaan proyek jalan tol antara lain
Pemalang-Batang, Pasuruan-Probolinggo, Becakayu, Desari yang mengalami dua kali ambruk dan BORR. Terakhir, Seksi IV Cibitung – Cilincing.

“Saya berharap, Dirjen Bina Konstruksi lebih powerfull lagi dalam proses penilaian pengadaan barang dan jasa serta pengawasan yang lebih ketat lagi dalam pelaksanaan kontruksi,” tegas Syaikhu.

Diharapkan, dengan cara itu akan meminimalisir kecelakaan konstruksi dengan menguatkan Standar K3 (Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan).

“Kita ingin kecelakaan sejenis berkurang atau bahkan tidak ada sama sekali, zero accident” harap Syaikhu.

Mantan Wakil Walikota Bekasi itu memahami, mengatasi masalah ini memang tidak mudah. Salah satu kuncinya adalah kompetensi SDM. Oleh karena itu, mencetak SDM yang berkompeten menjadi suatu tuntutan yang mutlak.

“Ini kuncinya. Mencetak SDM kompeten.

Dari pengadaan barang dan jasa, sistem manajemen keselamatan konstruksi, hingga pencegahan korupsi dan fraud. Di sinilah peran vital Dirjen Bina Konstruksi,” ungkap Syaikhu.

Oleh karena itu, Syaikhu mendukung Program Sekolah Vokasi Konstruksi. Tujuannya agar ada penguatan SDM melalui pendidikan dan pelatihan.

“Saya dukung penuh sekolah ini. Agar SDM konstruksi lebih kompeten sehingga bisa mengatasi masalah kecelakaan pembangunan tol dan lainnya,” tegas Syaikhu.