Pengembang Properti Mengandalkan Hal Ini Di Tengah Pandemi

Inionline.id – Di masa pandemi Covid-19, pengambang properti masih tetap mengandalkan penjualan dari proyek-proyek eksistingnya. Hal ini lantaran belum adanya peningkatan signifikan terhadap properti.

Direktur Independen PT Ciputra Development Tbk Tulus Santoso berujar, hingga tahun 2020 pihaknya belum akan ekspansi baru.

“Kami tidak ada ekspansi dalam artian proyek baru, hanya mengerjakan proyek eksisting yaitu Citra Raya dan Citra Maja,” kata Tulus, sebagaimana dikutip dari kontan.co.id, Senin, 7 September 2020.

Hal tersebut terjadi karena tren permintaan properti di kenormalan baru ini sendiri masih terbilang rendah. Sayang, dia belum bisa memaparkan perolehan marketing sales terkininya.

Yang jelas, sampai semester I-2020 emiten berkode saham CTRA di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini mencatatkan pendapatan pra penjualan (marketing sales) sebesar Rp2 triliun. Realisasi itu turun 16,69 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,4 triliun.

Untuk meningkatkan raihan marketing sales, CTRA bakal fokus pada segmen rumah tapak yang menyasar pasar end user.

“Kami fokus rumah tapak untuk end user dengan harga di bawah Rp 1 miliar,” tutur Tulus.

Hal senada dilontarkan Direktur PT Metropolitan Land Tbk Olivia Surodjo yang mengatakan, meskipun sudah memasuki kenormalan baru, permintaan properti sudah ada sedikit peningkatan dibandingkan pada saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Namun, belum tingginya permintaan juga menahan perusahaan meluncurkan proyek baru. “Tahun ini belum ada rencana ekspansi khusus, kami masih mengembangkan proyek eksisting,” ujar Olivia.

Pasalnya, untuk meningkatkan minat masyarakat perusahaan memberikan promo untuk produk-produk di lokasi tertentu dengan diskon khusus untuk pembayaran dengan skema tunai keras.

Selain itu, Olivia menyatakan, pihaknya akan terus meningkatkan digital marketing. “Untuk sementara proses penjualan juga akan terpusat.”

Hingga semester I-2020, emiten berkode saham MTLA di BEI ini mencatatkan marketing sales sebesar Rp 540 miliar. Adapun kontribusinya sebesar Rp365 miliar dari pra penjualan dan Rp175 miliar merupakan pendapatan berulang.