Mahasiswa UMM Merancang Alat Pengukur Kelayakan Jembatan Baja

Pendidikan157 views

Inionline.id – Mahasiswa Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), merancang alat pengukur bending atau pembengkokan pada jembatan. Aplikasi ini mampu menampilkan kondisi jembatan masih layak atau tidak.

“Tipologi daratan Indonesia terdiri dari banyak rupa. Satu pulau, belum tentu sama dengan pulau lainnya, sehingga unsur infrastruktur menjadi hal yang mendasar, terutama infrastruktur transportasi,” kata salah satu mahasiswa perancang alat tersebut, Gigih Dwi, di Malang, Jawa Timur, Sabtu, 26 september 2020.

Menurut dia, salah satu infrastruktur transportasi yang wajib ada adalah jembatan. Faktor keamanan pada bangunan jembatan juga tidak boleh ditinggalkan. Sebab, jika rusak atau rapuh, bisa fatal akibatnya.

“Prinsipnya, jika tekanan pada benda berubah, foil atau kawat akan terdeformasi dan tahanan listrik alat ini akan berubah. Perubahan tahanan listrik ini akan dimasukkan ke dalam rangkaian jembatan whetstone, kemudian akan diketahui berapa besar tahanan,” ujar Gigih.

Sementara, Arduino Uno adalah papan sirkuit berbasis mikrokontroler ATmega328. Integrated Circuit (IC) ini memiliki 14 input/output digital (6 output untuk PWM), 6 analog input, resonator kristal keramik 16 MHz, koneksi USB, soket adaptor, pin header ICSP, dan tombol reset.