Iwan Suryawan Update Penanganan Covid-19 di Jabar dan Kota Bogor

Kesehatan157 views

Inionline.id – Kinerja dewan pada masa covid sedikit terganggu, tetapi karena ada sebuah kondisi darurat para dewan harus turun dan menjadi bagian tugas dari kedewanannya. “Saat pertama kami wfh, maka para anggota dewan kembali ke dapilnya untuk mengawasi penanganan covid di masing-masing dapil dan mengawasi program provinsi jawa barat tentunya,” ujar Iwan saat talkshow di MGS TV Bogor, pada Senin (31/08/2020).

Aksi yang dilakukan langsung masuk ke puskesmas-puskesmas, rumah sakit, masyarakat dan memastikan bantuan provinsi Jawa Barat masuk ke dapil yang semuanya di mulai dari bulan maret.

Iwan pun menyoroti era new normal dimana kembali terjadi lonjakan kasus. per- tanggal 11 agustus sebanyak 300 an orang di DPRD Jabar mendapati 38 orang yang positif termasuk 7 anggota DPRD dan sisanya ASN. “Para anggota dewan yang positif sudah di isolasi mandiri, dan kantor DPRD ditutup hingga 28 agustus dan sudah dibersihkan,” tutur Iwan.

Dirinya menegaskan bahwa semua orang harus waspada akan covid-19, keadaan kembali masuk ke zona merah dikarenakan banyak hal, sedangkan edukasi covid-19 dinilai masih kurang maksimal.

“Kalau ke rumah rumah akan mengurangi dampak buruknya, ketika dari pemerintah juga longgar, masyarakat merasa dilindungi, ekonomi harus bergerak lagi, ini yang menjadi dua sisi yang bersebrangan,” imbuhnya.

Harusnya menurut Iwan, data juga lebih baik satu pintu, sehingga diyakini penanganan covid akan lebih cepat selesai.

“Perkuat tim medis. Kebijakan lockdown juga kurang maksimal di awal. Sekarang kondisinya Kota Bogor saja kembali merah, kita harus tegas meyakinkan masyarakat bahwa covid ini ada. Pembatasan jam malam diharapkan efektif ketika apa yang diucapkan sesuai implementasinya,” tegas Iwan.

Lebih lanjut, harusnya benar semua dijaga, dalam satu pekan ini dan diperketan ketat dengan benar, maka masyarakat pun akan menjaga diri.

Terkait bantuan sosial Covid-19 Jawa Barat, saat ini banprov baru dua kali apakah mau 4 kali sesuai komitmen awal, menurut Iwan pihak pemprov pun masih ragu. “Yang kedua sudah sampai, kesadaran warga penerima bantuan pun harus di bangun, masalah data pun ramai kekurangan datanya pun harusnya datang dari warga langsung, tingkat kerusakan sembako bansos jangan bahan yang banyak hancur, belum lagi masalah distribusi. Kemampuan kantor pos terbatas, harusnya dari awal memakai jalur pemerintah melalui RT dan RW,” pungkas Iwan.

Tokoh penggiat HIV ini pun berpesan kepada masyarakat agar untuk terus menjaga jarak ketika beraktifitas diluar, pakai masker, rajin cuci tangan, dan kalau tidak penting lebih baik dirumah saja.