Dalam Gelombang Protes di Belarus, Puluhan Demonstran Wanita Ditangkap

Internasional157 views

Inionline.id – Polisi anti huru hara Belarus dengan kejam menahan puluhan demonstran wanita dan melemparkan mereka ke dalam mobil van. Penangkapan ini dilakukan ketika ribuan orang turun ke jalan-jalan ibu kota untuk memprotes kekerasan polisi dan manipulasi pemilu.

Dilansir AFP, Minggu (13/9/2020) gelombang demonstrasi terjadi di Belarus setelah orang kuat Alexander Lukashenko, yang telah memerintah negara bekas Soviet itu selama 26 tahun, mengklaim telah mengalahkan kandidat oposisi Svetlana Tikhanovskaya dan memenangkan pemilihan ulang dengan 80 persen suara pada 9 Agustus.

Menjelang demo besar-besaran baru yang diperkirakan terjadi pada hari Minggu (13/9), para pengunjuk rasa perempuan berkumpul di pusat Minsk untuk aksi protes damai perempuan.

Beberapa orang memukul panci dengan sendok dan yang lainnya meneriakkan “Kembalikan Masha kami”, mengacu pada pemimpin oposisi Maria Kolesnikova.

Kolesnikova (38) dipenjara minggu ini setelah dia menolak pengusiran paksa dengan merobek paspornya.

Namun bentrokan terjadi di Lapangan Kemerdekaan Minsk ketika pria dengan masker wajah hitam dan seragam hijau tanpa lencana berusaha menahan pengunjuk rasa perempuan. Aksi ini ditunjukkan oleh sebuah rekaman yang disiarkan oleh saluran TV Belsat dan Tut.by, outlet independen Belarus.

Beberapa wanita mendorong ke belakang dan mencoba membuka kedok pria berseragam itu. Video lain menunjukkan petugas polisi anti huru hara dengan kasar melemparkan pengunjuk rasa wanita ke dalam mobil polisi.

Kelompok hak asasi Viasna mengatakan lebih dari 40 orang telah ditahan. Sementara itu, Juru bicara kementerian dalam negeri, Olga Chemodanova, mengatakan kepada AFP bahwa “wanita telah ditahan” tetapi tidak dapat mengatakan berapa banyak atau memberikan rincian lainnya.

Sebelumnya, pada hari Senin, Lukashenko akan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Sochi, dengan keduanya akan membahas rencana untuk lebih mengintegrasikan negara mereka.