Madrasah Berasrama di Aceh Diizinkan Belajar Tatap Muka

Pendidikan057 views

Inionline.id – Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh menyatakan madrasah yang memiliki asrama dapat melakukan pembelajaran tatap muka. Namun, harus dilakukan secara bertahap sejak masa transisi virus korona (covid-19).

“Pemberlakuan pembelajaran tatap muka di madrasah berasrama dibolehkan hanya pada zona hijau dan zona kuning pandemi covid-19,” kata Kakanwil Kemenag Aceh Iqbal, di Banda Aceh, Selasa.

Ia menjelaskan, apabila kapasitas asrama sebanyak 100 peserta didik atau kurang, maka pada masa transisi bulan pertama hanya dibolehkan untuk 50 persen. Kemudian, pada bulan kedua 100 persen, serta dilanjutkan dalam masa kebiasaan baru juga 100 persen.

“Untuk kapasitas asrama dengan jumlah peserta didik lebih dari 100 siswa, pada masa transisi bulan pertama 25 persen, dan bulan kedua 50 persen, kemudian memasuki masa kebiasaan baru pada bulan ketiga 75 persen, dan bulan keempat 100 persen,” terangnya.

Menurut Iqbal, penyesuaian zonasi untuk pembelajaran tatap muka sesuai dengan perubahan surat keputusan bersama (SKB) empat Menteri. Surat ini mengizinkan pembelajaran tatap muka di sona kuning.

“Namun prosedur pengambilan keputusan pembelajaran tatap muka tetap dilakukan secara bertingkat seperti pada SKB sebelumnya,” ujarnya.

Iqbal menambahkan, pemerintah daerah, madrasah dan orang tua, serta komite memiliki kewenangan penuh untuk menentukan daerah atau madrasah yang telah siap memulai pembelajaran tatap muka. Termasuk, menentukan daerah atau madrasah yang memilih untuk tetap belajar daring.

Meski telah diizinkan proses pembelajaran bertatap muka, kata dia, protokol kesehatan harus ketat sebagai upaya mencegah penularan covid-19. Kesehatan dan keselamatan seluruh elemen pendidikan tetap jadi prioritas.

“Prioritas utama kita adalah untuk mengutamakan kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat secara umum, dan mempertimbangkan tumbuh kembang peserta didik dalam upaya pemenuhan layanan pendidikan selama pandemi,” ujarnya.