Pro Kontra Pejalan Kaki soal Anies Mengganti Nama CFD Jadi Kawasan Pesepeda

Berita157 views

Inionline.id – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengubah nama 32 titik tempat olah raga yang semua bernama car free day (CFD) menjadi kawasan peseda. Apa kata para pejalan kaki yang berada di lokasi tersebut?

Para pengunjung CFD di Jalan Gajah Mada-Hayam Wuruk mengaku tidak mempermasalahkan perubahan nama. Salah satunya, Dika. Menurutnya, yang terpenting masih ada pembagian antara peseda dan pejalan kaki.

“Kalau saya pribadi sih nggak terlalu masalah yang penting tetap ada jalur buat orang yang nggak pake sepeda,” ujar Dika saat berolahraga di kawasan CFD Jalan Gajah Mada-Hayam Wuruk, Jakarta Barat, Minggu (5/7/2020).

Dika mengatakan, batas antara pejalan kaki dengan pesepeda itu penting. Tujuannya, agar pejalan kaki tidak tertabrak oleh pesepeda.

“Yang penting ada pembagian sama dijagain sama petugas, takutnya ada yang lari karena pesepa lebih banyak ngeri juga kalau ketabrak,” katanya.

Senada dengan Dika, pengunjung lainnya, Rizki Maulana mengaku tak mempermasalahkan perubahan nama dari CFD menjadi kawasan pesepeda. Yang terpenting baginya, masih ada batas antara pesepeda dan pejalan kaki.

“Sama aja yang penting kita berbagi aja, pesepeda-pesepeda, lari-lari. Ada tempat masing-masing,” kata Rizki.

Sementara itu di JLNT Antasari, pejalan kaki bernama Mirati (56) menolak pergantian nama tersebut. Ia beranggapan bahwa masyarakat akan salah persepsi mengira kawasan ini hanya untuk pesepeda.

“Saya tidak sepakat. Karena yang namanya jalur bersepeda kalau orang awam itu hanya untuk bersepeda. Kalau untuk orang awam definisinya itu jalur untuk sepeda. Kita ini masyarakatnya harus olahraga. Sepeda olahraga, jalan juga olahraga,” kata Mirati.

“Apalagi masa COVID ini bercampur sepeda itu juga bisa menularkan orang biasa juga menularkan toh. Kalau bisa kita tidak di sebelah orang yang bersepeda, katanya begitu. Jadi alahkah baiknya jangan jalur pesepeda, jadi jalur olahraga atau jalur apa gitu istilahnya,”

Pejalan kaki lainnya bernama Lukman (25) mengatakan pemilihan nama ini dinilai kurang tepat. Karena, kata Lukman, cenderung memberatkan pesepeda dibandingkan pejalan kaki.

“Hmm kurang fair sih mbak soalnya yang jalan sama lari masih banyak kalau cuman untuk sepeda yang diprioritaskan menurut saya kurang. Mending kayak seperti dulu CFD,” ujar Lukman.

Diberitakan sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak lagi menggunakan istilah car free day untuk 32 lokasi alternatif olahraga di DKI dan menggantinya dengan kawasan pesepeda. Hal itu dilakukan berkaitan dengan menjaga jarak aman.

“Mengenai kegiatan car free day, kita lakukan penyebaran di 32 lokasi dan namanya pun bukan car free day, namanya kawasan pesepeda. Kenapa kawasan pesepada? Untuk mendorong orang menggunakan sepeda agar jarak aman bisa tercapai,” kata Anies dalam konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (1/7/2020).