Koridor Timur Catatkan Kenaikan Harga Tertinggi, Saat Properti Lesu Karena Pandemi

Inionline.id – Sektor  properti masih tetap menawarkan potensi yang sangat baik untuk dijadikan investasi khususnya saat situasi pandemi yang telah memukul semua sektor bisnis. Salah satu yang potensinya tinggi yaitu koridor timur yang mencakup Bekasi dan Cikarang.

Hampir semua sektor bisnis merasakan dampak pelemahan karena pandemi Coronavirus Disease (Covid-19). Setelah pagebluk ini berlangsung beberapa bulan, properti diyakini menjadi salah satu sektor bisnis yang bisa bertahan dan telah mulai bergerak dengan melakukan berbagai penyesuaian.

Banyak kalangan baik pengamat maupun pengembang menyebut situasi ini justru menjadi timing yang menguntungkan bagi konsumen untuk segera membeli produk properti. Sektor ini masih menjanjikan keuntungan maupun peningkatan investasi di saat situasi pandemi seperti sekarang ini.

Beberapa kelebihan membeli properti saat ini antara lain tren menurunnya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). Pada bulan Februari 2020, BI menurunkan 25 basis poin menjadi 4,75 persen dan bulan Maret 2020 diturunkan lagi hingga saat ini suku bunga acuan menjadi 4,5 persen.

Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda, untuk potensi wilayah yang sangat menjanjikan bagi sektor properti masih berada di koridor timur yaitu Bekasi, Cikarang, hinggga Karawang dan potensi ini akan terus berkembang hingga wilayah yang lebih jauh lagi. Ada banyak pembangunan proyek infrastruktur di koridor timur ini yang akan menjadi penopang perkembangan sektor properti ke depannya.

“Potensi koridor timur ini masih akan terus berkembang. Kalau kita berpatokan pada harga tanah, wilayah ini juga relatif lebih rendah dibandingkan wilayah sebelah barat Jakarta. Harga jual tanah di  koridor timur rata-rata Rp6,3 juta/m2 pada tahun 2018, tahun 2009 harganya masih Rp2,3 juta/m2. Artinya, dalam kurun waktu sembilan tahun kenaikannya mencapai lebih dari 21 persen,” ujarnya.

Hal ini, jelas Ali, tidak terlepas dari potensi koridor timur yang merupakan kawasan industri terbesar di Asia Tenggara. Bekasi menjadi salah satu kota penyangga Jakarta yang mengalami kenaikan dengan nilai sangat siginfikan itu dan hal ini tidak terlepas juga dari pengembangan proyek infrastruktur yang sangat masif di koridor ini.

Direktur Indonesia Property Research Center (IPRC) Dimas Putra menyatakan hal yang kurang lebih sama seperti Ali. Menurutnya, salah satu wilayah di kordior timur yang sangat ini berkembang sangat pesat yaitu Cikarang dan masa pandemi in seharusnya bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai investasi karena range harga yang cenderung lebih rendah dibandingkan saat situasi normal.

“Jadi sekarang justru saat yang tepat untuk berinvestasi di sektor properti, beli saat harga terjangkau dan nantinya bisa disewakan maupun dijual kembali dengan harga yang sudah meningkat. Wilayah ini diprediksi akan mengalami pertumbuhan yang cepat karena banyaknya pengembang besar dan infrastruktur masih yang tengah dibangun,” imbuhnya.