Jokowi Meminta Rektor Cetak Mahasiswa Unggul Sambut Bonus Demografi

Nasional057 views

Inionline.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka konferensi virtual Forum Rektor Indonesia. Dalam pidatonya, Jokowi bicara soal pembentukan mahasiswa unggul hingga perubahan pola perkuliahan akibat pandemi Corona (COVID-19).

Awalnya Jokowi bicara soal kebutuhan sumber daya manusia yang unggul. Menurutnya, untuk menciptakan itu perlu dilakukan kerja cepat dengan didukung infrastruktur yang memadai.

“Kita butuh infrastruktur yang efisien. Ini sudah mulai kita bangun. Kita butuh cara kerja yang cepat, kompetitif, dan beroritentasi pada hasil. Ini terus kita upayakan dan kita butuh SDM yang unggul, yang produktif, yang inovatif, yang kompetitif. Di sinilah posisi strategisnya pendidikan tinggi, yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi mencetak generasi muda yang produktif dan kompetitif yang selalu berjuang untuk kemanusiaan dan kemajuan Indonesia,” ujar Jokowi saat membuka konferensi virtual Forum Rektor Indonesia yang disiarkan di saluran YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (4/7/2020).

Dia menyebut, pembentukan SDM unggul itu tak bisa dilakukan dengan cara biasa dan disibukkan dengan urusan administrasi. Jokowi meminta para rektor mengembangkan cara baru dan jarang dilakukan banyak orang.

“Kita harus berubah, kita harus mengembangkan cara-cara baru, mengembangkan strategi baru, yang smart shortcut, yang out of the box,” jelasnya.

Dia menekankan, perguruan tinggi harus memberikan perhatian besar pada kesehatan fisik dan kesehatan mental mahasiswa. Suasana kampus, kata dia juga harus memperkokoh rasa kebangsaan, berintegritas tinggi, serta penuh toleransi dan menghargai demokrasi.

Dia memandang saat ini Indonesia memiliki bonus demografi untuk mencetak SDM unggul. Bonus itu, menurutnya dapat membawa Indonesia menjadi negara berpenghasilan tinggi di masa 25 tahun mendatang.

“Bapak-Ibu yang saya hormati, semua itu harus kita lakukan dengan cepat, dengan sangat segera. Mari kita manfaatkan puncak bonus demografi ini untuk mencetak generasi muda yang unggul, untuk membangun Indonesia maju. Satu abad republik Indonesia sudah dekat di 2045 nanti. Tinggal 25 tahun lagi. Mari kita cetak sejarah, mari kita buktikan bahwa kita tidak akan terjebak pada middle income trap. Mari kita buktikan bahwa di tahun 2045 nanti Indonesia mampu menjadi negara berpenghasilan tinggi yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” ucapnya.

Dalam sambutannya itu, Jokowi juga menyinggung soal perkuliahan di masa pandemi. Bagi Jokowi pandemi virus Corona (COVID-19) memaksa masyarakat, termasuk sivitas akademika, melakukan cara-cara baru dalam menuntut ilmu seperti metode kuliah daring yang kini telah berkembang.

“Kuliah daring, yang selama ini sangat lamban dijalankan, sekarang sangat-sangat berkembang. Kuliah daring telah menjadi new normal dan bahkan menjadi next normal dan saya yakin akan tumbuh normalitas-normalitas baru yang lebih inovatif dan lebih produktif,” ujar Jokowi, Sabtu (4/7/2020).

Di sisi lain, kepala negara memahami kompleksnya dunia pendidikan tinggi. Ada yang sudah berkembang dan maju, tetapi ada juga yang memiliki fasilitas kurang memadai.

“Saya paham bahwa permasalahan pendidikan tinggi sangat kompleks, saya paham. Saya paham ada ribuan anggota Forum Rektor Indonesia dengan kemampuan yang bervariasi. Ada yang sudah berkompetisi di dunia, tetapi masih ada yang berjuang dengan kekurangan dosen yang perpustakaannya tidak layak, yang ruang kelasnya tidak memadai. Saya paham,” ujarnya.