Bamsoet : HPPMI Harus Menjadi Life Style “Bertani Gaya Desa Rejeki Kota”

Headline357 views

BOGOR – Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo meminta Himpunan Petani dan Peternak Milenial Indonesia (HPPMI) menjadikan pertanian sebagai life style atau gaya hidup yang tidak kalah dengan sektor lain. Pertanian merupakan sektor strategis dalam menopang stimulus ekonomi di tengah pandemi, melalui gagasan petani millenial diharapkan Korporasi petani akan menjadi basis pengembangan kawasan lumbung pangan baru di daerah-daerah, ini yang akan dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, bahkan peternakan serta pengelolaan yang ramah lingkungan di suatu kawasan.

“Bertani itu gaya desa tetapi rejeki kota,” ujar, Bamsoet disela kunjungan ke Home Base Jamur Indonesia HPPMI, di Sentul-Bogor, Minggu (12/7).

Dalam kesempatan itu, Bambang Soesatyo menyalurkan bantuan kepada Himpunan Petani dan Peternak Millenial Indonesia (HPPMI). Bantuan diserahkan bersama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Gerakan Kebangsaan Bangun Solidaritas (GERAK BS), Relawan Empat Pilar MPR RI, Generasi Lintas Budaya, Kepada Perhimpunan Petani Peternak Millenial Indonesia (HPPMI)

Bantuan sebesar Rp 400 juta ini berasal dari donasi warga melalui program MPR RI Peduli-Lawan COVID-19. Bantuan ini akan dimanfaatkan para petani milenial untuk mengembangkan berbagai usaha pertanian dan peternakan, sehingga bisa meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen pertanian dan peternakan mereka.

“Didukung para milenial yang kreatif dan energik, akan semakin membawa dunia pertanian dan peternakan kita melek teknologi informasi. Kekuatan teknologi informasi inilah yang akan membawa pertanian dan peternakan Indonesia melesat tinggi. Manfaatkan teknologi informasi seperti media sosial untuk mencari informasi pengembangan sekaligus membuka pasar. Sehingga para petani Indonesia bisa berusaha di desa, rezeki kota, dengan bisnis mendunia,” pungkasnya.

“Para milenial yang berani terjun di berbagai usaha pertanian dan peternakan adalah para pahlawan yang akan menjamin kedaulatan pangan Indonesia di masa mendatang. Mereka membawa semangat dan gairah baru dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan peternakan nasional. Sehingga bisa melepaskan cengkraman Indonesia dari ketergantungan impor,” ujar Bamsoet dalam keterangannya,

Dalam acara tersebut Bamsoet juga melakukan Sosialisasi Empat Pilar kepada para anggota HPPMI. Mantan Ketua DPR RI ini mendorong produk pertanian hortikultura jamur yang menjadi salah satu andalan HPPMI, bisa terus dikembangkan sehingga menjadi kebanggaan Indonesia untuk menjadi salah satu eksportir besar jamur di dunia.

Ketua Umum HPPMI, Aldi Supriyadi mengatakan, HPPMI menargetkan membangun 400 rumah jamur di Sentul Bogor Jawa Barat. Home Base Jamur Indonesia ini, kata dia, akan menyerap sekitar 200 tenaga kerja tani yang merupakan sektor padat karya

Selain jamur, HPPMI sedang mengembangkan kebun kopi, pisang dengan sistem tumpang sari tanaman cabe, kacang edamame, sereh wangi, lengkuas, dan lain-lain. HPPMI akan memanfaatkan lahan hutan negara. “Berbagai komoditi ini secara ekonomi sangat menguntungkan karena itu kami bermitra dengan investor dan mengajak siapapun yang berminat mengembangkan pertanian untuk bekerjasama dengan HPPMI,” katanya.

Kementerian Pertanian mencatat di periode 2018-2019, produksi jamur nasional per tahun rata-rata di kisaran 33 ribu ton. Sedangkan kebutuhan domestik mencapai 48 ribu ton. Itu artinya masih ada selisih sekitar 15 ribu ton per tahun yang belum mampu terpenuhi dari produksi dalam negeri. Menurutnya, ini adalah peluang besar dari para pembudidaya jamur. (*)

“Ditambah dengan hadirnya pandemi COVID-19, menyebabkan kebutuhan masyarakat terhadap makanan sehat seperti jamur pasti akan meningkat. Daripada mengandalkan impor yang hanya menguntungkan importir tanpa membawa efek ekonomi kepada sektor pertanian nasional, lebih baik kebutuhan jamur domestik dipenuhi dari produksi dalam negeri,” tuturnya.

Ia menambahkan dengan semakin meningkatnya produktivitas jamur nasional, Indonesia juga bisa membidik pasar ekspor. Pada 2007 silam Indonesia pernah masuk lima besar negara eksportir jamur terbesar dengan volume ekspor mencapai 18.000 ton ke Jerman, Rusia, USA, dan Jepang. Di tahun mendatang setelah mampu memenuhi kebutuhan domestik, peluang ekspor masih terbuka lebar.

Turut hadir Anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI, Ichsan Firdaus dan Robert Kardinal; Sekretaris Utama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Karjono; Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP, Olivia Zalianty, serta Aldi Supriyadi (Ketua Umum HPPMI).