Wali Kota: Angka Penularan Covid di Bekasi Turun Drastis, Berdasar Kajian

Antar Daerah257 views

Bekasi, Inionline.id – Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan penularan virus Corona (COVID-19) di wilayahnya turun drastis. Angka penularan Corona mulai turun pada Mei 2020.

“Hasil kajian epidemiologi tersebut mengungkap bahwa pada Mei 2020, angka reproduksi atau tingkat penularan awal virus Corona penyebab COVID-19 (Rt) di Kota Bekasi saat ini adalah 0,91 dan angka ini turun drastis dari angka sebelumnya yang mencapai 9 pada bulan April 2020,” ungkap Rahmat Effendi dalam keterangan tertulis yang telah dikonfirmasi oleh Kabag Humas Pemkot Bekasi Sayekti Rubiah, Kamis (11/6/2020).

Data tersebut berdasarkan hasil analisis Pemkot Bekasi dengan tim epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM UI), Pandu Riono. Angka Rt 9 artinya 1 orang dapat menularkan ke 9 orang lainnya. Sementara data Rt terkini Kota Bekasi memperoleh 0,91, artinya 1 orang hanya mampu menularkan ke 1 orang.

“Angka 0,91 masuk dalam kategori angka ideal yaitu dibawah 1, yang artinya penyebaran Virus kota Bekasi dalam posisi terkendali,” tutur Rahmat.

Perkiraan Rt dan laporan kasus baru per minggu di Kota Bekasi
Perkiraan Rt dan laporan kasus baru per minggu di Kota Bekasi Foto: Dok. Istimewa

Rahmat menuturkan penurunan angka Rt dikarenakan pergerakan warga Bekasi terjadi penurunan saat pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Menurutnya hampir semua warga Bekasi tinggal di rumah.

“Warga yang tinggal di rumah, hampir 100%, hal ini dilakukan dengan mengamati pergerakan orang melalui google di Kota Bekasi, hanya pada akhir Mei pergerakan ini naik karena ada aktifitas dimasa Idul Fitri dan ini terjadi pada daerah perbatasan,” ungkap Rahmat.

Berdasarkan analisa tersebut, Kota Bekasi dapat melonggarkan PSBB. Namun akan diketatkan kembali jika situasi tidak terkendali.

“Berdasarkan analisa diatas maka pada saat ini Kota Bekasi sudah bisa melakukan pelonggaran PSBB,” imbuhnya.

Data kasus baru hingga tes PCR per hari di Kota Bekasi
Data kasus baru hingga tes PCR per hari di Kota Bekasi Foto: Dok. Istimewa

Menurutnya, Kota Bekasi dapat melonggarkan PSBB karena 3 syarat terpenuhi. Pertama, secara epidemiologi, terdapat pengurangan jumlah kasus, suspect, dan kematian akibat COVID-19 dalam kurun waktu 14 hari.

“Kedua, secara kesehatan masyarakat. (yakni) Jumlah tes dan contact tracing bertambah, proporsi di rumah aja bertambah, proporsi cuci tangan bertambah, penggunaan masker bertambah,” kata Rahmat.

Indikator pelonggaran PSBB di Kota Bekasi
Indikator pelonggaran PSBB di Kota Bekasi Foto: Dok. Istimewa

Ketiga, dalam kategori fasilitas kesehatan, jumlah Alat Pelindung Diri (APD) telah memadai serta terjadi peningkatan kapasitas ventilator dan tenaga kesehatan.

“Pada tahap pelonggran ini maka seluruh pihak baik pemerintah dan masyarakat harus mematuhi aturan yang ada. Pelaksaan protokol kesehatan dengan tetap memakai masker, mencuci tangan, menjaga dan tidak terlalu banyak berkerumun merupakan pilihan terbaik yang paling bisa dilakukan semua pihak,” sebutnya.

Sebelumnya PSBB di Kota Bekasi kembali diperpanjang 28 hari mulai hari ini hingga 2 Juli 2020. PSBB diterapkan dengan skala proporsional.

“Perpanjangan kelima PSBB di Kota Bekasi sebagaimana dimaksud pada diktum kesatu dilanjutkan dengan skala proporsional selama 28 hari terhitung sejak tanggal 5 Juni 2020 sampai dengan 2 Juli 2020,” ujar Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dalam keterangannya, Jumat (5/6/2020).

Pemkot Bekasi juga mengeluarkan surat edaran yang membolehkan kegiatan usaha untuk kembali beroperasi namun dengan prosedur kesehatan yang ketat. Tempat usaha tersebut termasuk kelab malam, karaoke hingga bioskop.