Mal di DKI Siap Buka Senin dan Hanya Diisi Separuh Pengunjung

Ekonomi357 views

Inionline.id – Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DPD DKI Jakarta menyatakan seluruh mal di Ibu Kota akan kembali buka pada Senin (15/6).

Pembukaan itu menyusul kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masa transisi yang telah diterapkan di wilayah DKI.

Meski demikian, Ketua APPBI DPD DKI Jakarta Ellen Hidayat memastikan bahwa pusat perbelanjaan atau mal itu akan menerapkan sejumlah protokol baru selama masa pandemi virus corona.

“Mengingat semua pusat belanja juga memiliki moral obligation dan responsibility kepada para tenant dan karyawan dan masyarakat, maka dapat dikatakan semua mal juga akan buka saat tanggal tersebut,” kata Ellen saat dihubungi, Sabtu (13/6).

Namun, readyviewed mal akan menerapkan penyesuaian yakni dengan membatasi kapasitas pengunjung menjadi 50 persen selama masa transisi tahap 1 ini. Jumlah itu pun, akan berlaku bagi restoran yang menyediakan layanan makan di tempat (dine-in) dan food court yang ada di mal.

Para tenant akan diminta untuk menata kembali kapasitas meja dan kursi agar menjadi 50 persen dari jumlah keseluruhan yang ada dari hari biasa.

Dalam hal ini, penghitungan jumlah pengunjung agar sesuai dengan pembatasan yang berlaku akan dilakukan dengan menggunakan penghitungan kepala (head-count) saat pengunjung masuk ke mal.

“Pengelola mal juga memiliki tim pengendali Covid-19 serta team security yang akan membantu mengawasi traffic pengunjung serta kewajiban pengunjung terhadap protokol kesehatan yang disyaratkan,” kata Ellen.

Menurut dia, dengan diberlakukannya aturan ini, maka pendapatan para tenant di mal itu akan berkurang juga. Oleh sebab itu, bukan tidak mungkin akan ada 50 persen karyawan yang tidak dapat dipekerjakan selama masa transisi ini.

“Maka daya serap karyawan paling banyak juga sekitar 50 persen,” kata dia.

Dia pun mengatakan bahwa mal diwajibkan untuk menyediakan sejumlah fasilitas kesehatan seperti pemeriksaan suhu tubuh, wastafel dan cairan sanitasi tangan, serta pengaturan jarak antar pengunjung baik dari kapasitas lift, eskalator, serta antrean kasir.

Pembayaran pun diharuskan menggunakan metode cashless sehingga meminimalisir penggunaan uang fisik yang dapat menjadi salah satu medium penyebaran virus corona.

Ellen pun mengklaim bahwa pihaknya akan melakukan pelatihan tentang protokol kesehatan kepada para karyawan di mal yang beroperasi.

Bagi karyawan yang bekerja, mereka akan diperiksa suhu tubuh, serta diwajibkan menggunakan masker serta face shield selama bertugas.

“Para tenant dapat menyiapkan karyawan dan juga produk yang akan dijual. Di mana para retailer juga harus mengikuti protokoler kesehatan yang sudah
ditetapkan pemerintah berdasarkan jenis usahanya,” kata dia.

Sejauh ini, kata ini, pusat perbelanjaan hanya akan dibuka dari pukul 11.00 WIB hingga 20.00 WIB. Perubahan tersebut dapat dilakukan sembari melihat perkembangan penyebaran virus ini ke depannya.

Selain itu, masih ada sejumlah layanan yang belum dapat beroperasi, seperti bioskop, pusat kebugaran, tempat bermain anak, tempat pijat, pusat karaoke, perawatan tubuh dan wajah.

“Salon boleh buka sebatas potong rambut,” kata dia.

Ellen mengatakan pembukaan mal ini mengikuti surat edaran Menteri Kesehatan dan Menteri Perdagangan, serta terbitnya Pergub No: 51/2020 dan juga keputusan Gubernur No: 563/2020, di mana Pusat Belanja dijadwalkan akan kembali dibuka pada 15 Juni 2020.