Karena Corona Kerugian Ekonomi RI Rp316 Triliun

Ekonomi157 views

Inionline.id – Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (BKF Kemenkeu) memperkirakan dampak kerugian ekonomi Indonesia mencapai Rp316 triliun pada tiga bulan pertama tahun ini. Kerugian berasal dari potensi ekonomi yang menguap akibat pandemi virus corona atau covid-19 di Tanah Air.

Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro BKF Kemenkeu Hidayat Amir mengatakan angka dampak kerugian ekonomi ini berasal dari potensi pertumbuhan ekonomi yang hilang selama periode Januari-Maret 2020. Pada tiga bulan pertama tahun ini, ekonomi hanya tumbuh sekitar 2,97 persen.

Padahal biasanya, ekonomi Indonesia bisa tumbuh sekitar 5 persen. Laju pertumbuhan itu setara dengan nilai Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai Rp15.800 triliun.

“Berarti ada loss potential economy growth sekitar 2 persen, turun dari sebelumnya. Itu tinggal dikalikan saja dengan Rp15.800 triliun, maka 2 persen itu (Rp316 triliun) setara dengan dampak lost economy,” ungkap Hidayat dalam diskusi virtual di BNPB, Selasa (2/6).

Karenanya, lanjut Hidayat, pemerintah berupaya membuat dampak kerugian ekonomi tidak semakin melebar. Caranya, dengan memberikan stimulus ekonomi fiskal kepada masyarakat untuk turut menopang daya beli dan tingkat konsumsi masyarakat, khususnya penduduk miskin.

Misalnya, dengan berbagai bentuk program bantuan sosial (bansos), mulai dari Program Keluarga Harapan (PKH), Paket Sembako, Kartu Prakerja, Bansos Tunai, Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Dana Desa, dan lainnya.

“Tidak hanya untuk penanganan dampak, kami juga menyiapkan program pemulihan ekonomi nasional,” tutur dia.

Tujuannya, agar industri, perusahaan, dan masyarakat dapat menggenjot roda ekonomi lagi usai krisis akibat tekanan pandemi corona. Hal ini pun dilakukan tak hanya dari pemerintah, namun turut melibatkan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Jadi sisi revenue-nya mereka terganggu. Jangan sampai PHK secara besar-besaran,” imbuh Hidayat.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan ekonomi Indonesia hanya akan tumbuh di kisaran 2,3 persen pada tahun ini. Sementara skenario terburuk, laju pertumbuhan akan minus 0,4 persen.