Dalam 5 Tahun Ini Industri Makanan Sedot Investasi Rp293 T

Ekonomi157 views

Inionline.id – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat industri makananmenjadi sektor yang paling diminati investor dan dianggap paling menjanjikan selama lima tahun terakhir. Sejak 2015 hingga kuartal I 2020, realisasi investasi industri makanan mencapai Rp293,3 triliun atau 21,7 persen dari total investasi sektor manufaktur sebesar Rp1.348,9 triliun.

Selain industri makanan, realisasi investasi industri logam dasar; barang logam, bukan mesin; dan peralatannya mengekor dengan total Rp266,7 triliun.

Berikutnya, investasi industri kimia dan farmasi menyusul di peringkat ketiga dengan nilai investasi Rp243,9 triliun.

Kemudian, industri mineral nonlogam Rp109,3 triliun. Lalu, di peringkat lima, industri kendaraan bermotor dan alat transportasi lain Rp106,4 triliun.

Plt Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Farah Indriani mengungkapkan sektor manufaktur secara umum berpotensi besar untuk meningkat. Hal itu didukung oleh kemajuan teknologi dan internet yang membuat proses produksi lebih efisien.

Selain itu, Indonesia juga memiliki keunggulan dari letak geografis dan pasar domestik sehingga dapat dijadikan hub manufaktur di wilayah ASEAN.

“Angka-angka ini menjadi refleksi bahwa tidak bisa dipungkiri jika pasar domestik Indonesia adalah magnet investasi, khususnya industri makanan dan minuman,” ujarnya melalui keterangan resmi yang dikutip dari Antara, Selasa (26/5).

Di antara sektor-sektor lainnya itu, hanya industri makanan yang porsi penanaman modal dalam negeri lebih besar dari penanaman modal asing. Karenanya, ia yakin industri ini akan cukup stabil dari guncangan ekonomi dunia.

Secara rata-rata, investasi industri makanan tumbuh sebesar tiga persen per tahun dan tetap berada pada peringkat teratas total realisasi investasi sektor sekunder.

Realisasi investasi industri makanan tertinggi terjadi pada 2017 di mana total investasi mencapai Rp64,8 triliun. Sementara itu, realisasi investasi industri logam dasar pada lima tahun terakhir meskipun tidak selalu menjadi yang teratas, menunjukkan potensi besar yang terlihat dari rata-rata pertumbuhannya mencapai 11 persen per tahun.

“Kalau kita merunut data industri makanan, memang kenaikannya tidak sebanyak investasi industri logam dasar. Kenaikan investasi di industri logam dasar juga merupakan sinyal bahwa pembangunan industri di Tanah Air berjalan dengan cepat. Indonesia tetap dipercaya oleh investor baik dalam maupun luar negeri,” jelasnya.