Bogor, Inionline.Id – Virus covid-19 tampaknya telah mempengaruhi dunia pendidikan khususnya di Kabupaten Bogor, SMK Luqman Al Hakim yang berlokasi di Ciseeng, Kabupaten Bogor ikut merasakan duka akibat wabah yang tak kunjung selesai ini.
Hal tersebut diungkapkan pimpinan SMK Luqman Al Hakim, Erwan Tandang kepada Inionline.Id pada Sabtu (02/05/2020).
“Saya mah sebagai orang Yayasan, keluhannya adalah kondisi keuangan sekolah terganggu, karena siswa banyak yang nunda bayar SPP. Sementara honor guru tiap bulan harus dikasih,” ujar Erwan.
Dirinya mengungkapkan bahwa kemampuan bertahan sekolah tersebut hanya sampai akhir bulam Mei ini, untuk bulan Juni Erwan memastikan nasib sekolah tersebut belum jelas.
“Tapi alhamdulillah pertengahan bulan ini dana BOS cair, jadi ada buat tambahan honor,” kata Erwan.
Lebih lanjut, Erwan berharap supaya pemerintah lebih memperhatikan lagi kesejahteraan guru honorer. Terutama di kondisi wabah seperti sekarang ini.
M Ichsan selaku Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa barat melihat bahwa sebenarnya pemerintah provinsi Jawa barat telah menyiapkan pilihan solusi untuk masalah tersebut yaitu melalui program Bantuan Pendidikan Menengah Universal (BPMU).
“Jumlah anggarannya pun sudah ada peningkatan dari lima ratus ribu rupiah menjadi lima ratus lima puluh ribu rupiah saat ini, jika dikalikan untuk seluruh siswa dan siswi sekolah swasta di Jawa barat maka jumlahnya memang lumayan besar,” tutur Ichsan.
Politisi PKS ini menjelaskan bahwa program yang langsung diterima sekolah ini peruntukannya tidak hanya untuk operasional sekolah tetapi juga dapat dimanfaatkan oleh para siswa-siswi yang kurang mampu.
“Yang jelas beberapa waktu yang lalu Kadisdik provinsi Jawa barat sudah mengeluarkan press release bahwa bulan April 2020, program BPMU akan dicairkan untuk selurus sekolah swasta di Jawa barat,” pungkas Ichsan.
Dirinya pun menyarankan agar SMK Luqman Al Hakim mengkroscek apakah sudah memperoleh program BPMU atau belum agar kondisi sulit yang dihadapi sekolah bisa sedikit terbantu.
