BSNP Dorong Sekolah Terapkan UNBK

Pendidikan057 views

Inionline.id – Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) mendorong sekolah dan satuan pendidikan untuk melaksanakan Ujian Nasional (UN) menggunakan komputer. Ketua BSNP, Abdul Mu’ti mengatakan, berdasarkan evaluasi, Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) lebih memberikan akurasi dalam menggambarkan pendidikan Indonesia secara umum.

“Kami menekankan bahwa UNBK ini berdasarkan evaluasi, lebih memberikan akurasi tidak hanya dari sisi objektifitas dalam mereka melalukan UN tetapi juga dari sisi efisiensi baik menyangkut pembiayaan maupun secara pelaksanaan,” kata Abdul, ditemui usai konferensi pers di Kantor BSNP, Jakarta, Selasa (21/1).

Adapun sekolah-sekolah yang belum siap melaksanakan UNBK, maka bisa menjalankannya dengan ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNKP). Namun, pelaksanaan ujiannya harus dengan persetujuan dari BSNP dan dinas setempat.

“Menyelenggarakan UN berbasis kertas dan pensil harus mengajukan secara tertulis kepada BSNP atau nanti kemudian bisa diberikan penetapannya setelah kita menilai dan melihat alasan-alasannya, serta kemudian kita kaitkan itu juga dengan berbagai hal menyangkut keputusan dinas-dinas pendidikan terkait,” kata Abdul.

Sebenarnya, kata dia, pada tahun sebelumnya sebagian besar penyelenggaraan ujian nasional sudah berbasis komputer. Berdasarkan catatan Kemendikbud, UN tahun 2019 diikuti 8,3 juta peserta didik dengan 103 ribu satuan pendidikan. Sebanyak 91 persen atau lebih dari 7,5 juta peserta didik dan warga belajar mengikuti UNBK. Jumlah peserta UNBK meningkat 19 persen dari jumlah peserta UNBK tahun 2018.

Sementara itu, Sekretaris BSNP Arifin Junaidi mengatakan kesiapan sekolah untuk UNBK 2020 sudah hampir 100 persen siap. Umumnya, satuan pendidikan yang mengajukan UNKP adalah dari pendidikan kesetaraan dan kebanyakan berasal dari lembaga pemasyarakatan.

“Jadi sampai sejauh ini belum ada sekolah yang mengajukan untuk melaksanakan UNKP. Jadi UNBK sudah siap sekolah-sekolah. Pengajuan dispensasi untuk UNKP hanya dari pendidikan kesetaraan,” kata Arifin menjelaskan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *