Waspada Titik Macet di Cipali Saat Mudik Natal 2019

Nasional357 views

Jakarta, Inionline.Id – Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pemetaan kerawanan kecelakaan

lalu lintas jelang arus mudik Natal dan Tahun 2020. Salah satunya, di Tol Cipali.

“Kami fokuskan pertama kerawanan kecelakaan lalu lintas di KM 86-130 (Tol Cipali),” ujar Istiono, pada Senin (9/12/19).

Istiono menjelaskan di kilometer tersebut diperkirakan merupakan titik jenuh para pengemudi saat melintas di Tol Cipali. Atas dasar itu, kata Istiono, pihaknya mengimbau para pengemudi untuk istirahat sejenak di rest area sebelum melanjutkan perjalanannya.

Dirinya juga menerangkan bahwa sebagai salah satu upaya untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas. Apalagi, disampaikan Istiono, data Korlantas menunjukkan dalam satu tahun ini ada 22 peristiwa kecelakaan.

“Ada satu langkah pencegahan di KM 130 ada rest area, kita wajibkan istirahat di sana,” ujarnya.

Polri memprediksi puncak arus mudik libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 akan terbagi menjadi dua sesi. Terutama, puncak arus mudik itu akan terjadi di Jalan Tol Trans Jawa. Puncak arus mudik diperkirakan Natal tanggal 20, 21, 22 Desember. Untuk perayaan Tahun Baru, arus mudik diperkirakan mulai dirasakan sejak 28 dan 29 Desember 2019.

Sedangkan arus balik liburan Natal akan terjadi pada 25 Desember. Sedangkan, kendaraan balik Tahun Baru terjadi pada 1 Januari 2020.

Istiono menuturkan pihaknya bakal menyiapkan rambu-rambu yang berisi imbauan bagi para pengemudi untuk beristirahat. Imbauan tersebut, katanya, bakal diberikan di sekitar satu kilometer jelang rest area.

“Nanti ada warning di mobil double kabin kita, ada running text dan pengeras suara kita ingatkan, ini lah jalan rawan bapak ibu perlu istirahat,” kata Istiono.

sebelumnya Istiono mengatakan pihaknya memfokuskan pengamanan perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 di tiga titik pengamanan. Ketiga titik itu di antaranya pelbagai jalur tol utama, rumah ibadah, dan kawasan wisata.

“Kami nanti tinggal cover wilayah tertentu yang kira-kira perlu penguatan, penebalan. Terutama di Jalur Pantura, Jalur Trans-Jawa, Trans-Sumatra, dan Jakarta,” ujar Istiono, Senin (25/11).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *