Reses Anggota DPRD Provinsi Jabar di Ciampea, Asyanti Perhatikan Pedagang Kecil

Politik257 views

Ciampea, Inionline.id – Begini cara Anggota Legislatif DPRD Provinsi Jawa Barat Asyanti Rozana Thalib dalam melaksanakan reses pertama ditahun 2019-2020, dengan memberi bantuan modal untuk usaha bagi para pedagang kecil yang merupakan ibu rumah tangga (IRT). Asyanti ingin peran ibu-ibu bisa meningkatkan ekonomi dimasyarakat.

Kegiatan reses yang dihadiri mayoritas ibu rumah tangga itu berlangsung dikediaman Rudi Albet Kp. Cibuntu Tengah RT 04/05, Desa Cicadas, Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor ini, dibanjiri door pize, Selasa 03/11/2019.

Tak sedikit, masyarakat (IRT) merupakan pedagang sayuran, dan gorengan itu mendapat bantuan modal usaha, memiliki penghasilan dibawah UMR. Hal itu dilakukan Ahyanti sebagai konstituen, perwujudan perwakilan rakyat.

“Ini bagian dari konstituen saya kepada masyarakat. Ketika pemilihan legislatif kemarin suara saya disini cukup bagus, jadi itu intinya, dalam rangka reses ini saya bisa bertemu kembali dengan masyarakat, “ujar Asyanti, kepada Inionline.id seusai kegiatan tersebut.

Dia mengatakan dari setiap Daerah-Daerah I perempuan dianggap tidak memiliki penghasilan, tidak punya mata pencaharian karna itu saya tanya mereka, kerjaan mereka itu apa. Dan saya pikir mereka punya keahlian, kalau ada kita akan beri subsidi kepada mereka sehingga usahanya bisa berkembang.

Namun kenyataan di lapangan mereka pedagang gorengan dan sayuran. Ketika ditanya, berapa modal dalam sehari dan berapa keuntungannya, yang saya dengar dari mereka dari 100 ribu hingga 500 ribu, namun 500 ribu itu bukan modal sendiri melainkan modal orang lain. Bahkan dalam sehari itu untungnya, 50 ribu.

Oleh karena itu, saya memberikan bantuan modal untuk usaha, guna mereka (ibu-ibu) bisa lebih berkembang lagi kedepannya dalam menjalankan usahanya. Silahkan saja, uang ini dipergunakan meski tidak seberapa nilainya, tapi bisa menambah penghasilan, “imbuhnya.

Lanjut Asyanti menuturkan saya lakukan dengan begitu, jangan sampai ada yang beranggapan bahwa perempuan itu banyak penganggurannya. Jadi biar mereka memiliki kesibukan, dan punya mata pencaharian.

Selama ini program-program pelatihan kerja banyak di Provinsi, setiap saya turun kemasyarakat saya selalu bertanya kepada masyarakat apa pekerjaannya, dengan begitu mudah-mudahan bisa cocok dengan kita di Provinsi.

“Kalau itu bisa, kita bisa memberikan mereka pelatihan dengan skil mereka. Kalau kita tau mereka seperti apa, kita bisa memasuki mereka dengan memberikan pelatihan, dengan memiliki keterampilan mereka bisa membuka lapangan kerja sehingga bisa menekan angka pengangguran, “jelasnya.

Sementara itu Santi (34) salah satu warga Desa Cicadas yang berjualan cilok dan gorengan mengaku sangat-sangat gembira. Pasalnya, selain mendapat hadiah ia juga mendapatkan bantuan untuk modal usahanya.

Alhamdulilah, saya ucapkan terimakasih banyak kepada Ibu Asyanti yang sudah memberikan bantuan kepada saya, modal ini bisa menambah modal usaha saya yang sudah saya jalani, “imbuh Santi.

“Santi juga mengatakan kalau suami saya juga berjualan sayuran di pasar, tapi milik orang lain, suami saya hanya kerja, ikut berjualan sama orang, bukan modal sendiri, saya berjualan dirumah untuk mencari tambahan biaya sehari-hari, “tutur Santi pedagang cilok dan gorengan tersebut. (Mul)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *