UMKM Kota Bogor Mulai Diperhatikan, Bank DKI Sampai Pemkot Bogor Turun Tangan

Ekonomi957 views

Bogor, Inionline.id – Usaha Mikro Kecil & Menengah (UMKM) mulai terasa geliatnya di Kota Bogor, salah satu daerah yang menjadi barometer tumbuhnya sektor UMKM ini ada di Kecamatan Bogor utara dimana pada kamis (28/11), Syafei selaku Founder dari yayasan Mata Pena dan aplikasi digital Warung Sadulur menggaet Bank DKI cabang Bogor beserta Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Koperasi dan UKM menggelar program workshop bernama Klinik Untuk Menuju Pengusaha Unggul (KUMPUL) yang diikuti oleh 75 orang pelaku UMKM dari wilayah Kecamatan Bogor utara.

Syafei mengungkapkan bahwa dukungan dari Dinas Koperasi dan UKM kota Bogor sangat maksimal dengan bukti bahwa setiap hari rabu digelar pelatihan bagi para pelaku UMKM di Kantor Dinas Koperasi Kota Bogor dengan rata-rata 40 orang peserta pada setiap pelatihan.

“Ada tiga masalah UMKM di Kota Bogor yang pertama permodalan, hari ini kita sudah bawa Bank DKI, yang kedua masalah pendampingan dalam hal management, itu yang saya lakukan, dan ketiga adalah promosi, maka dari itu saya juga membuatkan market place yaitu Warung Sadulur,” kata Syafei.

Program kumpul ini kedepannya akan roadshow ke-6 Kecamatan se-Kota Bogor dimana anggaran yang diperoleh adalah dari Corporate Sosial Responsibility (CSR) bank DKI.

“Bentuk perhatian Bank DKI hari ini pun dalam bentuk pelatihan pembuatan laporan keuangan dan tidak mengajak ke kreditnya,” ujar Syafei.

Aplikasi Warung Sadulur yang digadang-gadang tanpa dukungan APBD Kota Bogor pun ikut diluncurkan pada acara ini dimana tekhnologi yang digunakan adalah berbasis lokasi dan diharapkan mendapat dukungan dari pemkot Bogor sebagai aplikasi khusus UMKM asli buatan warga Kota Bogor.

Selain itu Syafei juga berharap seluruh UMKM di Kota Bogor memiliki menthor. “UKM punya masalah nih, nah kemana nih curhatnya ?”, itulah fungsi pendamping yang akan saya lakukan.

Lia Novalia selaku Kepala Cabang Bank DKI Kota Bogor menyatakan bahwa keterlibatan Bank DKI dalam program Kumpul adalah untuk meningkatkan pelaku UMKM di Kota Bogor.

“Pelaku UMKM ini yang menguatkan ekonomi daerah maka dari itu dukungan kami untuk program Kumpul ini adalah dengan CSR kami,” kata Lia.

Inti dari materi pembekalan Bank DKI kepada para pelaku UMKM yang hadir adalah bagaimana mereka mampu bersaing dalam kondisi ekonomi yang sedang melambat.

“Paket pembekalan yang diberikan hari ini lengkap, Bank DKI memberikan materi permodalan dan pembuatan laporan keuangan yang baik, lalu materi pemasarannya diberikan oleh yayasan Mata Pena,” kata Lia.

Hendarto Yudo Prabowo selaku Sales and Distribution Bank DKI menyatakam bahwa kelemahan pelaku UMKM ini adalah pada pencatatan laporan keuangan.

“Ini menjadi penting sekali karena pada saat debitur mengajukan kredit pasti yang akan dilihat adalah performa laporan keuangannya,” ujar Hendarto.

Turut hadir dalam acara Kumpul ini Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Bogor, Anas Rasmana dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor, Erna Hernawati. (JC)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *